Tanggulangi 39 Kecamatan, Damkar Kabupaten Tasikmalaya hanya Punya 3 Unit Mobil, 5 Lainnya Rusak

Laporan Jurnalis TribunPriangan.com, Aldi M Perdana

TRIBUNJABAR.ID, KABUPATEN TASIKMALAYA - Wilayah Kabupaten Tasikmalaya yang memiliki luas 2.708,82 kilometer persegi dan terdiri dari 39 kecamatan serta 351 desa, diketahui hanya memiliki 3 unit armada dan 1 unit mobil tanki untuk menanggulangi kejadian bencana kebakaran di wilayah seluas tersebut.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Tasikmalaya Asep Taufiqurohman mengungkap, pihaknya sebetulnya memiliki 9 unit armada pemadam kebakaran, namun 5 unit di antaranya dalam kondisi rusak sehingga tidak dapat digunakan.

“Yang layak digunakan itu ada tiga unit, ditambah satu unit mobil tanki. Sisanya tidak bisa digunakan karena rusak,” jelas Asep pada Minggu (30/7/2023).

"Yang rusak itu armada yang hibah dari Korea Selatan. Itu tidak bisa digunakan sama sekali, kebetulan kelistrikannya bermasalah, sementara transmisi dan bagian kemudinya itu di sebelah kiri," lanjutnya.

Mengingat hanya memiliki 3 unit, sambung Asep, pihaknya juga terkadang menggunakan 1 unit mobil tanki milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya.

“Mobil tanki sendiri juga itu ‘kan untuk suplai air, khususnya untuk lokasi kebakaran yang memang jauh dari sumber air," lengkapnya.

Asep juga mengatakan, bahwa pihaknya kerap alami kesulitan dalam menanggulangi kejadian bencana kebakaran hanya dengan 3 unit armada untuk wilayah Kabupaten Tasikmalaya yang sangat luas ini.

"Alhamdulillah, sejuah ini penanganan kebakaran itu masih bisa kami tangani," lanjutnya.

Tak hanya itu, Asep juga mengungkap bahwa Damkar Kabupaten Tasikmalaya saat ini masih kekurangan petugas.

“Saat ini, hanya memiliki 23 petugas kebakaran. Itu juga dibantu dengan relawan. Idealnya sih satu armada itu enam orang petugas kebakaran," jelas dia. 

"Sebetulnya, kita wajib sudah memiliki pos Damkar di empat titik. Di wilayah timur, utara, selatan, dan barat. Tapi dari segi Sumber Daya Manusia (SDM), jumlah armada, dan anggaran belum memadai. Itu sudah kami usulkan beberapa kali, tapi sampai saat ini belum ada realisasi," pungkasnya. (*)