Kisah Melanie Putria, Puteri Indonesia 2002 yang Hobi Lari Berawal Dari Baby Blues Syndrom
Kisah Melanie Putria, Puteri Indonesia 2002 yang Hobi Lari Berawal Dari Baby Blues Syndrom
Penulis: Putri Puspita Nilawati | Editor: Siti Fatimah
TRIBUNJABAR. ID, BANDUNG - Melanie Putria Dewitasari merupakan Puteri Indonesia 2002 yang seringkali membagikan aktivitas olahraga lari di media sosial. Berbagai event lari di Indonesia maupun belahan negara lain pun di ikutinya, bahkan Melanie telah menaklukan 6 world major marathon diantaranya adalah di Tokyo, Boston, London, Berlin, Chicago, dan New York.
Dibalik lari yang kini menjadi hobinya, Melanie justru memiliki cerita yang telah merubah kehidupannya hingga saat ini.
Melanie mengatakan awal mula ia menekuni olahraga lari karena mengalami sindrom baby blues pada 2011.
Jika dibiarkan, Melanie tahu betul akan mengarah ke depresi, padahal baby blues syndrom ini mengakibatkan angka kematian bayi yang tinggi dan juga kematian ibu akibat bunuh diri.
"Ini adalah masalah besar dan masih dianggap enteng biasanya sama orang. Biasanya dianggap kurang bersyukur padahal itu adalah hormonal. Jadi ketika ibu baru melahirkan hormon menyusuinya keluar, hormon hamilnya turun, fluktuasi itu yang kita nggak bisa handle dan itu yang terkadang membuat ibu kehilangan kendali atas dirinya. Ini menyangkut kesehatan mental," kata Melanie saat ditemui di Crowne Plaza, Jalan Lembong, Jumat (29/7/2023).
Pasca melahirkan, Melanie pun semakin tidak percaya diri dan merasa badannya membesar, tidak cantik, dan tidak berdaya.
Saat itu Melanie pun memutuskan kembali ke gym olahraga, dan belum kenal lari bahkan merasa benci dengan lari.
"Begitu balik ke gym, trainer aku bilang ngapain kulkas dua pintu balik ke gym? Saking gedenya, mungkin bagi orang normal ah baper banget digituin aja tapi bagi orang baby blues enggak bisa, rasanya sedih banget," tuturnya.
Pada masa itu Melanie Putri pun merasa sebagai Putri Indonesia karirnya sudah habis dan sudah nggak berdaya.
"Kedengerannya sekarang sepele tapi dulu luar biasa sedihnya, anak nangis saya ikut nangis enggak tahu harus ngapain," ujarnya.
Sampai akhirnya perempuan kelahiran Jakarta, 17 April 1982 ini melihat komunitas lari di Jakarta dan dalam postingannya di media sosial terlihat begitu bahagia
Ia pun mencoba untuk lari dan ternyata bisa dan dirinya merasa senang dan mendapatkan rasa kegembiraan yang melimpah ruah.
Ketika berlari Melani mengatakan secara teknis ada hormon endorphin yang keluar sehingga hormon bahagianya terproduksi.
"Akhirnya jatuh cintanya sampai sekarang sama lari, karena merasa punya utang budi sama lari dan merasakan nikmat dan bahagianya lari dan merasa ingin membagikan kebahagiaan itu juga kepada teman-teman di Indonesia, " ujarnya.
Rasa tidak suka akan olahraga sebenarnya diakui Melanie sejak masih remaja.
| Sri Dewi Anggraini : Siap Dukung Hak Guru Madrasah Di Kabupaten Bandung Barat |
|
|---|
| DPRD Jabar Minta Pemprov dan Pemkot Bandung Bahas Serius Pola Pengoperasian BIJB & Bandara Husein |
|
|---|
| Komplikasi Diabetes Bisa Mematikan, Kenali Sebelum Terlambat |
|
|---|
| Lakukan Fungsi Pengawasan, Cucu Sugiarti Soroti Soal Pengangguran & Terima Keluhan Soal Jalan Rusak |
|
|---|
| Kejurda Motocross di Sumedang, Bupati Dony Ahmad Munir : Gerakkan Ekonomi |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.