ASTAGFIRULLAH: Anak di Purwakarta Kecanduan Bensin Dihirup dari Botol, Suka Ngamuk Kalau Tak Dikasih
IG (12), seorang anak asal Desa Ciwareng, Kecamatan Babakancikao, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, kecanduan menghirup aroma bensin setiap hari.
Penulis: Deanza Falevi | Editor: Darajat Arianto
Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Deanza Falevi
TRIBUNJABAR.ID, PURWAKARTA - IG (12), seorang anak asal Desa Ciwareng, Kecamatan Babakancikao, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, kecanduan menghirup aroma bensin setiap hari.
IG mencium aroma bensin dengan cara mengisi bensin ke dalam botol plastik.
Hal itu sudah ia lakukan selama tiga tahun.
"Sudah jalan tiga tahun, dari dia kelas 3 sekolah dasar. Saat itu masih umur 9 tahun, sekarang anak (IG) tuh sudah usia 12 tahun," ucap Acah Wiharsi (45), orang tua dari IG saat ditemui Tribunjabar.id di kediamannya, Selasa (25/7/2023).
Ia mengatakan, jika IG tidak menghirup aroma bensin, maka sang anak akan mengamuk.
"Jadi tiap hari dipegangin aja itu bensin sampai mau tidur juga dibawa ke kasur. Kalau engga dikasih nanti dia (IG) marah-marah," katanya.
Baca juga: Sebuah Motor Terbakar saat Isi Bensin di SPBU Sukanagara Cianjur, Ada Percikan dari Mesin
Ia mengaku bahwa selama IG kecanduan aroma bensin, Dinas Sosial (Dinsos) Purwakarta baru mendatangi ke kediamannya satu kali.
"Waktu itu pernah sekali, cuman yah dikasih tahu aja untuk tidak hirup aroma bensin. Habis itu sudah engga pernah ada datang lagi," kata Acah.
Ia menjelaskan bahwa kebiasaan IG mencium aroma bensin berawal saat sang ayah menyuruh IG untuk membeli bensin eceran.
"Jadi ayah tuh montir, suka suruh anak beliin bensin, jadi setiap pulang ke rumah tuh, bensin suka dihirup," katanya.
Acah menyebutkan bahwa IG telah menjalani berbagai cara pengobatan. Mulai dari pengobatan umum ke Puskesmas, lalu ke RSUD Bayu Asih, hingga saat ini, IG tengah menjalani pengobatan alternatif.
"Sudah ke dokter itu ke puskesmas, lalu ke RSUD Bayu Asih, dikasih obat keras untuk saraf, tapi belum ada perubahan," ujarnya.
"Tapi pas jalanin pengobatan alternatif sekarang sudah mendingan," katanya.
Baca juga: ASTAGFIRULLAH, Dua Bocah Temukan Janin Bayi 6 Bulan Kandungan Ngambang di Sungai Cimande Sumedang
Lebih lanjut ia mengatakan, pengobatan alternatif tersebut baru ia ketahui setelah berkenalan dengan salah satu tokoh masyarakat Purwakarta, yakni Saiful Bahri atau kerap disapa dengan Om Zein.
"Jadi untuk pengobatan sudah kami tanggung, anak ini sudah melakukan pengobatan alternatif di terapis Kang Haris. Alhamdulillah, baru tiga minggu berjalan sudah ada perubahan," katanya.
Perubahan yang dimaksud, lanjut Om Zein bahwa IG kini sudah mengurangi mencium aroma bensin.
"Jadi kalau sebelum pengobatan itu, IG selau bawa-bawa botol isi bensin yang engga pernah dilepas," ujar Om Zein.
"Sekarang, sudah dikurangi, jadi kalau mau ke masjid, itu dilepas. Ada lah sekitar 3-4 jam untuk lepas dari mencium aroma bensin," katanya.
Kebiasaan mencium aroma bensin yang dilakukan oleh IG membuat dirinya berhenti sekolah.
IG hanya menjalani pendidikan hingga kelas 3 sekolah dasar.
Baca juga: Mobil Suzuki Swift Milik Mahasiswi Terbakar Sebelum Isi Bensin di SPBU Tasik, Sopir Syok dan Pingsan
Namun, IG mengaku ingin segera masuk sekolah bila sudah sembuh dari kecanduan mencium aroma bensin.
"Jadi sih anak ini berhenti sekolah, malu katanya. Tapi pengen balik sekolah lagi kalau sudah sembuh," ucap Om Zein. (*)
Korban Kebakaran Pasar Jumaah Purwakarta Merasa Ditinggal, DPRD: Kami Sudah Sampaikan ke Eksekutif |
![]() |
---|
Viral, Puluhan Motor Mogok usai Isi Bensin di SPBU Kembangan Jakbar, Sang Manajer Tanggung Jawab |
![]() |
---|
35 Angota DPRD Purwakarta Diduga Terdaftar Jadi Penerima BSU, Serikat Pekerja Desak Transparansi |
![]() |
---|
Dapur Umum MBG Siap Beroperasi di Maniis Purwakarta, Jangkau Empat Desa Terpencil |
![]() |
---|
Hadapi Musim Kemarau 2025, Pemkab Purwakarta Galakkan Mitigasi Bencana |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.