Beban Berat Yaya Sunarya Dampingi Persib Bandung Tanpa Luis Milla, Bawa 22 Pemain Hadapi PSM

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pelatih caretaker Persib Bandung, Yaya Sunarya, memboyong 22 pemain untuk menghadapi PSM Makassar, di Stadion Gelora BJ Habibie, Parepare, Sulawesi Selatan, Sabtu (22/7).

Tim bertolak ke Makassar pada Jumat (21/7/2023) pagi ini.

Dalam daftar pemain dipastikan tanpa Febri Hariyadi yang harus menjalani skorsing satu laga karena mendapat kartu merah pada laga Dewa United di Stadion GBLA Kota Bandung, Jumat (14/7/2023).

Yaya mengaku sudah menyiapkan skema khusus untuk membuat tim Juku Eja mati kutu di hadapan para pendukungnya, Sabtu malam.

"Sebagai seorang pelatih, tentunya kami punya skema tersendiri, tetapi seperti yang saya bilang sebelumnya juga, dan teman-teman melihat bagaimana situasi ini terjadi, meskipun semisal nanti bukan saya atau pun coach (Luis) Milla di sini, tentunya dia pasti juga akan melakukan hal yang sama," ujar Yaya.

Baca juga: Persib Bandung Ucapkan Wilujeng Sumping Tanpa Hatur Nuhun, Kini Punya Tujuh Pemain Asing?

Yaya mengatakan, dalam sebuah pertandingan, terutama laga perdananya, setiap pelatih baru pasti tak akan melakukan perubahan drastis terhadap kondisi timnya.

"Tapi, kami akan melihat nanti bagaimana situasinya dari menit ke menit berjalannya pertandingan. Termasuk potensi untuk misalnya mengganti pemain dan mengubah formasi, itu bisa saja terjadi," katanya.

Laga melawan PSM Makassar akan menjadi ujian pertama bagi Persib tanpa didampingi Milla.

Yaya mengaku cukup berat baginya untuk menggantikan posisi Luis Milla di pinggir lapangan.

"Ini saya pikir normal. Setiap pelatih pasti punya beban tersendiri. Tetapi sebagai seorang pelatih juga tentunya harus mempunyai sikap agar bagaimana beban itu bisa diorganisasi. Jangan sampai stres karena beban itu memengaruhi atau berdampak pada hal-hal yang tidak diinginkan," ujarnya.

Baca juga: Pemain Asing Terbaru Persib Bandung, Levy Madinda Pernah Main Bareng Pierre-Emerick Aubameyang

Yaya mengatakan, sebagai pelatih, ia harus mampu menunjukkan bahwa setiap beban dapat diatasi dengan baik. Sebab, ketidakmampuan mengorganisasi stres atau beban, akan berdampak bukan hanya bagi diri sendiri, namun juga kepada kondisi tim.

"Jangan sampai beban itu berdampak pada hal lainnya, semisal mengganggu kesehatan karena terganggunya siklus tidur, yang akhirnya kondisinya menurun dan enggak fokus karena sakit. Hal itu kan imbasnya kan bukan hanya bagi saya, tapi juga nanti ke teman-teman yang lain. Jadi sebaiknya kita hadapi saja dengan tetap tenang," katanya. (cipta permana)