Komnas PA Sebut Banyak Orang Tua di Karawang Pinjam Uang ke Rentenir untuk Biaya Sekolah Anak

Komnas PA menyebutkan banyak orang tua di Karawang, Jawa Barat kesulitan membiayai anaknya untuk sekolah. Hal itu akibat terjadinya sejumlah biaya

Penulis: Cikwan Suwandi | Editor: Darajat Arianto
Tribun Jabar/Gani Kurniawan
Ilustrasi belanja seragam sekolah. Komnas PA menyebutkan banyak orang tua di Karawang, Jawa Barat kesulitan membiayai anaknya untuk sekolah. Hal itu akibat terjadinya sejumlah biaya di sekolah negeri. 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Karawang, Cikwan Suwandi

TRIBUNJABAR.ID,KARAWANG- Komnas Perlindungan Anak (Komnas PA) menyebutkan banyak orang tua di Karawang, Jawa Barat kesulitan membiayai anaknya untuk sekolah.

Hal itu akibat terjadinya sejumlah biaya di sekolah negeri.

"Pertama mereka harus membiayai daftar ulang, kemudian ada biaya seragam sekolah dan buku-buku paket hingga LKS, " kata Komisioner Komnas PA, Wawan Wartawan, Jumat (14/7/2023).

Wawan menilai, banyak orang tua murid harus mengeluarkan tuntutan keuangan sektor pendidikan.

Akibatnya, para orang tua di Karawang banyak yang meminjam uang ke rentenir, pinjaman online hingga jasa pegadaian.

Biaya pendidikan yang harus dikeluarkan, kata Wawan, dari hasil temuannya bisa mencapai Rp 1,5 juta hingga Rp 2 juta.

Baca juga: Kepala Sekolah di Kota Sukabumi Ngaku Tak Bisa Menolak Titipan dari Anggota DPRD Saat PPDB 2023

"Memang dilakukan dengan kesepakatan orang tua, sekolah dan komite. Tetapi ditengah kondisi ekonomi dan daya beli masyarakat saat ini dinilainya, banyak masyarakat yang mengeluh," ujarnya.

"Bahkan ada orang tua yang memberhentikan pendidikan anak-anaknya. Padahal di tengah sekolah wajib 12 tahun, " kata dia.

Wawan menyebutkan telah terjadi bisnis secara tak langsung di dalam sekolah negeri saat ini.

Bukan secara umum, pihak guru dan sekolah bekerjasama dengan toko buku, supaya orang tua murid untuk membeli buku tertentu sesuai dengan arahan sang guru ke toko buku yang telah dipilih.

Pihak Komnas PA, bakal melakukan komunikasi dengan Dinas Pendidikan untuk mengakomodir persoalan tersebut. Dia menilai biaya pendidikan negeri, masih sangat mahal untuk warga miskin.

Baca juga: Parade Foto Pedagang Seragam Sekolah di Kosambi Bandung Ramai Pembeli

"Tapi kita harap pihak sekolah harus juga bisa membuka ruang untuk mengakomodir mereka-mereka yang tidak mampu tidak bisa untuk memenuhi permasalahan keuangan, " kata dia. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved