Pengamat Politik Sebut Munaslub Golkar Hanya Akan Merugikan Internal Partai
Dewan Pakar Partai Golkar telah menggelar rapat di kediaman Agung Laksono di kawasan Cipinang, Jakarta, pada Minggu 9 Juli 2023
Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Adityas Annas Azhari
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pengamat Politik dari Universitas Jenderal Ahmad Yani (Unjani), Arlan Siddha menyebut jika isu musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) yang digulirkan oleh Dewan Pakar Partai Golkar, hanya akan merugikan internal partai.
Dewan Pakar Partai Golkar telah menggelar rapat di kediaman Agung Laksono di kawasan Cipinang, Jakarta, pada Minggu 9 Juli 2023.
Dalam rapat tersebut, terdapat sejumlah poin yang jadi pembahasan, salah satunya mengevaluasi keputusan munas Golkar pada Desember 2019 yang memutuskan ketua umum Golkar, Airlangga Hartarto, jadi calon presiden.
Baca juga: Begini Reaksi Airlangga Soal Permintaan Agar Golkar Tak Jadi Pihak Ketiga Hubungan Prabowo-Muhaimin
Menurut Arlan, jika Golkar melakukan Munaslub dan menggoyang posisi Airlangga Hartarto sebagai ketua umum, maka akan memunculkan citra negatif.
"Golkar akan terlihat seperti tidak solid, karena Munaslub ini kan sesuatu yang urgensi nya tinggi, hanya karena persoalan bagaimana Golkar belum mengambil langkah, buru-buru melakukan Munaslub, ini juga berbahaya sekali menurut saya," ujar Arlan, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (10/7/2023) malam.
Baca juga: Bertemu Kader Golkar di Bandung, Airlangga Hartarto Cicipi Bacang, Cuanki, dan Sate Maranggi
Selain itu, kata dia, belum tentu ada jaminan ketika munaslub dilaksanakan, Golkar akan cepat mengambil langkah-langkah strategis.
"Tidak juga. Menurut saya, sebaliknya melakukan konsolidasi internal, sehingga semua satu kepala sama, bisa tahu apa yang akan dikerjakan Airlangga," katanya.
Sebenarnya, kata dia, munaslub itu sesuatu yang sah, jika didukung oleh seluruh kader. Tapi, adanya munaslub akan terjadi pro dan kontra dan berimbas pada pandangan masyarakat terhadap Partai Golkar.
Baca juga: Reaksi Golkar Setelah Ridwan Kamil Disebut Masuk Bursa Pendamping Ganjar Pranowo
"Munaslub itu kan pilihan yang sangat urgent sekali untuk dilakukan, misalnya ada kejadian yang bisa menggangu dan membahayakan partai Golkar. Nah, persoalan pemenangan itu bukan persoalan Munaslub, tapi bagaimana bisa duduk bersama, konsolidasi agar partai lebih kuat," ucapnya.
Di saat pemilu 2024 ini sudah ada di depan mata, kata dia, yang dibutuhkan partai politik saat ini adalah soliditas, bagaimana penguatan akar rumput dan kekuatan elit partai.
Baca juga: Golkar Tetapkan Akan Ajukan Calon Presiden, Kapan Airlangga Hartarto Diumumkan Jadi Capres?
"Kalau disibukkan dengan munaslub atau bahasa lain ada kudeta, justru secara rasional akan merugikan partai itu sendiri, jadikan partai yang harusnya tenaganya terbuang untuk memberikan citra positif dan menarik masa yang banyak, ini kemudian tenaganya habis untuk memperbaiki situasional partai," katanya.
Arlan pun tidak memungkiri jika partai Golkar melakukan Munaslub, bakal terjadi dua kubu di partai lambang pohon beringin tersebut.
"Akan muncul pro dan kontra, memunculkan kubu, pasti akan seperti itu. Namanya organisasi ada like and dislike, ada yang kecewa itu kan sesuatu yang wajar dan harus disikapi sebagai elite," ucapnya. (*)
Besaran Gaji Magang Fresh Graduate Program Stimulus Ekonomi, Lengkap Syarat Daftarnya |
![]() |
---|
Penjelasan 17 Paket Stimulus Ekonomi 8+4+5 yang Baru Diluncurkan Pemerintah: Termasuk Untuk Nelayan |
![]() |
---|
17 Paket Stimulus Ekonomi Tahun 2025-2026 Resmi Diumumkan Pemerintah, Berikut Rincian Daftarnya |
![]() |
---|
Menilik Tunjangan Perumahan dan Transportasi Anggota DPRD Bandung Barat hingga Pandangan Pengamat |
![]() |
---|
Cara Cek Penerima BSU Lewat Website dan Aplikasi, Benarkah Cair Lagi September 2025? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.