Payudara Kempes Apakah ASI Berkurang? Yuk Cek Faktanya!
Banyak Ibu menyusui yang mengkhawatirkan soal persediaan ASI di minggu-minggu awal, karena mereka menyadari bahwa payudaranya terasa lembek
TRIBUNJABAR.ID,- Apakah Moms pernah merasakan payudara lembek dan kosong saat sedang menyusui?
Faktanya hal ini dialami oleh Ibu menyusui lainnya. Banyak Ibu menyusui yang mengkhawatirkan soal persediaan ASI di minggu-minggu awal, karena mereka menyadari bahwa payudaranya terasa lembek ataupun kosong.
Payudara yang terasa lebih atau kosong di minggu-minggu pertama merupakan hal yang normal. Pada awal masa menyusui, Moms belum menyesuaikan dengan jumlah ASI yang dibutuhkan Si Kecil.
Pada 6-12 minggu, persediaan ASI akan mulai mengatur dan payudara akan mulai terasa kurang penuh, lembek, ataupun kosong.
Tingkat hormon postpartum pada awalnya cenderung meningkatkan volume pada sintesis susu sehingga ASI tambahan dapat diproduksi.
Selama awal bulan pertama, tingkat prolaktin awal secara bertahap menurun ke tingkat yang lebih rendah sebagai prosedur untuk laktasi selanjutnya.
Lantas, hal apa yang dapat Moms lakukan saat merasa memiliki payudara kosong? Yuk simak penjelasan berikut ini.
Penyebab Payudara Kempes dan Lembek Saat Menyusui
Payudara lembek saat menyusui itu menunjukkan bahwa payudara sedang kosong dan akan segera terisi saat setelah Si Kecil menghisap puting payudara.
Semakin sering bayi menyusui maka akan semakin terasa lembek payudara saat menyusui.
Payudara lembek saat menyusui juga menandakan bahwa aliran ASI lancar dan pengosongan payudara berlangsung optimal.
Bayangkan saja saat payudara Moms terasa kencang dan penuh, jika Moms tidak segera mengosongkannya dengan cara menyusui Si Kecil hal tersebut bisa berpotensi terjadinya penyumbatan ASI.
Penyumbatan ASI yang berlangsung terlalu sering dan dalam jangka waktu yang lama, dapat menyebabkan mastitis hingga payudara menjadi bengkak.
Kondisi tersebut sangat tidak nyaman untuk Moms saat sedang menyusui Si Kecil.
Pada beberapa kasus, pengobatan mastitis juga terpaksa harus dilakukan dengan cara insisi atau pembedahan kecil agar mengurangi sakit akibat penyumbatan kelenjar susu.
Beberapa penyebab payudara saat menyusui yaitu sebagai berikut:
- Menandakan bahwa proses suplai ASI sudah seimbang sesuai prinsip supply and demand.
- Menjadi pertanda bahwa bayi cukup ASI
- Produksi ASI berkurang karena berbagai faktor; bayi sudah berusia 2 tahun atau siap disapih dan kondisi medis lainnya
- Bayi memiliki rutinitas baru seperti makan MPASI
Mitos Seputar Payudara saat Menyusui
Berikut mitos seputar payudara saat masa menyusui:
1.Payudara Kempes berarti Nihil ASI di Dalamnya
Faktanya payudara kempes berarti pengeluaran ASI lancar, baik melalui proses mengASIhi ataupun melalui proses perah.
Justru payudara yang keras itu tidak baik, sebab ASI yang keluar tidak lancar dan dapat menyumbat salurannya. Jika hal ini dibiarkan terus menerus dapat menyebabkan infeksi.
2. Payudara yang ‘Diistirahatkan’ Memproduksi ASI Lebih Banyak
Lagi-lagi ini hanya mitos. Faktanya semakin sering Si Kecil menyusu, maka semakin banyak pula produksi ASI di dalam payudara.
Sebaliknya, jika Moms berpikir bahwa payudara membutuhkan istirahat dan menyebabkan Moms melewatkan waktu bersama Si Kecil, ini dapat berpengaruh pada suplai ASI lho.
3. Payudara Kecil maka pembentukan ASI Sedikit
Apakah benar jika payudara kecil menghasilkan ASI yang lebih sedikit, dan jika payudara besar menghasilkan ASI lebih banyak? Sayangnya, ini hanyalah mitos ya Moms.
ASI yang dihasilkan tidak bergantung pada ukuran payudara. Payudara kecil juga mampu untuk menghasilkan banyak ASI, sama seperti payudara yang berukuran besar.
Karena produksi ASI tidak ditentukan oleh banyak atau sedikitnya kelenjar susu di payudara yang umumnya tidak hanya ditentukan oleh ukuran payudara saja.
Agar kelenjar susu memproduksi ASI secara aktif, sebaiknya Moms mengonsumsi suplemen persiapan ASI Rukaiah Madu Lacta yang efektif meningkatkan produksi ASI lebih lancar dan berkualitas.
4. Menyusui Bayi Akan Mempengaruhi Bentuk Payudara
Perubahan bentuk payudara tidak hanya disebabkan karena mengASIhi, melainkan juga karena kehamilan.
Selain itu, usia, efek gravitasi, dan berat badan juga dapat memengaruhi bentuk payudara.
Lagipula, bentuk payudara memang akan berubah setelah kehamilan. Perubahan payudara ini tidak seberapa dibandingkan dengan manfaat mengASIhi untuk payudara Moms.
5. Menyusui membuat payudara dan puting terasa sakit
Saat pertama kali belajar, Moms mungkin akan merasakan ketidaknyamanan pada payudara dan puting.
Faktanya, menyusui tidaklah menyakitkan dan itu hanyalah mitos. Tetapi biasanya puting terasa lebih sensitif saat proses mengASIhi karena adanya peningkatan kadar hormon setelah melahirkan.
Agar Moms merasa lebih nyaman, Moms dapat menerapkan posisi yang tepat.
6. Busui Harus Minum Susu agar Kelenjar Payudara Menghasilkan ASI
Moms ternyata Ibu mengASIhi tidak hanya membutuhkan asupan susu saja. Tetapi perlu juga asupan makanan lainnya, seperti karbohidrat, protein, sayur dan buah, ataupun lemak, agar produksi ASI aman.
7. Ibu dengan Puting Datar atau Tenggelam Tidak Dapat Menyusui
Faktanya selama pelekatan bayi pada payudara benar, bayi akan tetap dapat mengASIhi meskipun dengan kondisi puting Moms datar ataupun tenggelam (flat/inverted nipple).
Tanda Bayi Cukup ASI
Tanda bayi cukup ASI penting untuk Moms ketahui. Karena ASI merupakan asupan utama bagi bayi, khususnya di 6 bulan pertama. Sehingga kebutuhannya harus terpenuhi setiap harinya.
Saat menyusui, pastikan Moms mendengar Si Kecil mengisap dan menelan ASI dengan pola yang teratur.
Namun jika Moms masih ragu, terdapat beberapa tanda lain yang menunjukkan bahwa bayi sudah mendapatkan cukup ASI. Berikut tanda-tanda nya:
- Bayi menelan dengan baik
- Berat badannya bertambah
- Buang air kecil secara teratur
- Popok bayi terisi penuh
- Urine berwarna jernih
- Payudara terasa lebih lembut setelah mengASIhi
- Bayi terlihat lebih ceria dan aktif
- Bibir bayi terlihat lebih lembab
Tanda Bayi Kurang ASI
Salah satu hal yang sering dikhawatirkan oleh Moms yang baru saja melahirkan dan sedang dalam tahap awal mengASIhi biasanya yaitu mengenai cukup atau tidaknya asupan ASI yang diterima Si Kecil.
Moms juga perlu tahu apa saja tanda-tanda jika bayi kekurangan asupan ASI. Hal ini penting karena kurangnya asupan ASI dapat membuat bayi dehidrasi dan gangguan tumbuh kembang.
Lalu bagaimana caranya agar Moms tahu apakah sudah menghasilkan cukup ASI atau belum?
Berikut tanda-tanda yang perlu Moms ketahui:
- Berat badan bayi berkurang atau tidak kunjung bertambah setelah usianya 5 hari
- Mulut dan mata bayi tampak kering
- Feses bayi berwarna gelap setelah berusia 5 hari
- Frekuensi mengganti pokok kurang dari 6 kali perhari, atau terlihat kering saat akan diganti
- Urine bayi berwarna kuning tua, seperti jus apel
- Bayi tidak terlihat meneguk ASI
- Bayi rewel dan terlihat tidak puas, meskipun sudah menyusu lebih dari satu jam
Cara Mengatasi ASI Berkurang dan Meningkatkan Produksinya
Tahukah Moms ternyata payudara yang lembek bukan menjadi persoalan satu-satunya yang harus Mom perhatikan.
Selain mengenai payudara yang lembek, Moms juga harus waspada mengenai ancaman ASI seret.
Bagaimana ya cara mengatasi ASI seret dan agar produksinya terus meningkat? Berikut cara-caranya:
- Rajin menyusui Si Kecil
- Terapkan skin to skin dengan Si Kecil
- Menjaga kebersihan dan kesehatan payudara
- Penuhi asupan cairan tubuh
- Hindari Stress
- Istirahat yang cukup
- Menjaga Pola Makan Bergizi dan Seimbang
- Konsumsi Suplemen Pelancar ASI Alami
Masalah ASI seret lainnya yaitu dapat membuat Si Kecil kelaparan hingga mengidap infeksi atau virus dan penyakit lain yang dapat mengganggu tumbuh kembangnya.
Selain dengan 7 cara diatas yang tidak kalah pentingnya yaitu mengonsumsi suplemen pelancar ASI alami.
Mengonsumsi suplemen pelancar ASI dapat membantu Moms untuk mengatasi masalah ASI seret.
Tapi jangan sampai salah pilih suplemen pelancar ASI ya Moms, karena jika sampai salah pilih bukannya membantu mengatasi ASI seret, malah bisa mendatangkan penyakit-penyakit lainnya.
Pilihlah pelancar ASI yang kaya akan ekstrak daun katuk, kurma terbaik, dan madu murni.
Kenapa harus memilih suplemen pelancar ASI yang kaya akan kandungan ekstrak daun katuk, kurma, dan madu murni?
Karena daun katuk dapat membantu mengaktifkan hormon prolaktin secara alami untuk merangsang produksi ASI
Kurma kaya akan hormon oksitosin yang berperan dalam kontraksi otot sekitar kelenjar susu Moms saat IMD.
Sedangkan manfaat mengonsumsi madu murni yaitu dapat meningkatkan kualitas ASI untuk perkembangan otak dan fisik Si kecil nantinya.
Tetapi Moms tidak perlu gundah tidak perlu bimbang karena cukup mengonsumsi Rukaiah Madu Lacta Moms sebagai pelancar ASI / ASI booster sudah bisa mendapat tiga kandungan penting tersebut.
Selain itu, Rukaiah Madu Lacta sudah memiliki kualifikasi BPOM dan halal jadi aman dikonsumsi untuk ibu hamil khususnya trimester 3 dan ibu menyusui.
Mengandung 100 persen herbal alami yang aman, tanpa campuran kimia berbahaya, serta tidak menimbulkan efek samping.
Harga Rukaiah Madu Lacta sangat terjangkau yaitu 99K. Harga tersebut cukup pantas mengingat banyak testimoni Moms di Indonesia yang menunjukkan hasil positif ASI-nya lancar.
Yuk Moms siapkan kuantitas dan kualitas ASI baik dengan konsumsi Rukaiah Madu Lacta, untuk pemesanan produk bisa klik di sini.
Makan Bergizi Gratis di Kabupaten Bandung Diusulkan Juga untuk Warga Rawan Bencana |
![]() |
---|
Makan Bergizi Gratis untuk Ibu Hamil dan Menyusui Masih 1 Minggu Sekali, Skema Sedang Disempurnakan |
![]() |
---|
Makan Siang Gratis di Kota Cirebon Dimulai Besok, Sasar Pelajar, Ibu Hamil, Balita, dan Ibu Menyusui |
![]() |
---|
Viral, Video Bapak-bapak Ikut Kelas Menyusui, Ogah Kalah dari Emak-emak, Aksinya Tuai Pujian |
![]() |
---|
AWAS Menyusui dengan Cara Tak Benar Bisa Pengaruhi Berat Badan Bayi, Ini Cara Menyusui yang Benar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.