Pelaku Usaha di Pantai Karapyak Pangandaran Menjerit Imbas Kebijakan Pemerintah, Wisatawan Sepi

Pelaku usaha wisata di Pantai Karapyak, Pangandaran, mengeluhkan sepinya kunjungan wisata. 

Penulis: Padna | Editor: Giri
Tribun Jabar
Satu di antara spot di Pantai Karapyak, Pangandaran. Harga tiket masuk yang terlalu tinggi untuk kendaraan membuat objek wisata ini sepi. 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna

TRIBUNJABAR.ID, PANGANDARAN - Pelaku usaha wisata di Pantai Karapyak, Pangandaran, mengeluhkan sepinya kunjungan wisata. 

Padahal pengunjung sangat ramai di objek wisata lainnya di Pangandaran pada momen libur panjang sekolah dan Idul Adha 2023. 

Sepinya pengunjung akibat dari kebijakan Pemerintah Daerah (Pemda) Pangandaran menaikkan harga tiket masuk yang diberlakukan sejak 1 Mei 2022.

Hal ini disampaikan satu pelaku usaha wisata di Pantai Karapyak bernama Dodi (47). Dia menyatakan tingkat kunjungan wisata ke Pantai Karapyak menurun drastis. 

Kini, tiket masuk objek wisata di Karapyak disamakan dengan Pantai Pangandaran dan Batukaras.

"Jelas, sejak itu kami kehilangan penghasilan lebih dari 50 persen," ujar Dodi melalui WhatsApp, Senin (3/7/2023) sore.

Menurutnya, sebelum ada kenaikan harga tiket, banyak wisatawan dengan bus-bus besar yang datang ke Pantai Karapyak.

Baca juga: Guru SD di Pangandaran Tak Mau Senyum Setelah Kasus Tabungan Mandek Terkuak, Ada yang Nyindir

"Di akhir pekan bisa belasan bus masuk Pantai Karapyak, sekarang paling ada empat bus yang datang," katanya. 

Bahkan, ada di antara bus yang akan masuk ke Pantai Karapyak malah putar balik karena mengetahui harga tiket masuk bus nilainya sama dengan objek wisata Pantai Pangandaran yakni senilai Rp 515 ribu.

Dosi tidak habis pikir dengan pemangku kebijakan dalam menentukan harga tiketnya.

Karena, harga tiket masuk ke Pantai Karapyak itu disamakan dengan tiket masuk ke Pantai Pangandaran.

Padahal, luas wilayah, sarana prasana, dan fasilitas di Pantai Karapyak jauh berbeda dibandingkan dengan Pantai Pangandaran

"Tapi, kok bisa harga tiket masuknya disamakan. Itu yang buat kita tak habis pikir. Sinyal internet handphone di Pantai Karapyak saja susah," ucapnya.

Akibat mahalnya harga tiket masuk dan berdampak terhadap kurangnya kunjungan wisata, kini banyak pelaku usaha di Pantai Karapyak gulung tikar. 

Baca juga: Sosok di Balik Terkenalnya Wisata Panyaweuyan Majalengka, Ternyata Seorang Fotografer

"Para pedagang kecil juga banyak yang berhenti berjualan karena pengunjungnya juga enggak ada," ujarnya.

Meskipun demikian, dia berharap Pemda Pangandaran dapat meninjau kembali kebijakan terkait tiket masuk wisata di Pantai Karapyak.

"Jadi, bukan pendapatan retribusi saja yang dipikirkan tapi pertimbangkan juga pelaku usaha wisatanya," kata Dodi. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved