Pak Uu Minta Pemerintah Evaluasi Transportasi dan Akomodasi untuk Jemaah Haji, Ada Sejumlah Kendala

Uu menceritakan, terdapat sejumlah kendala dalam transportasi dari Mudzdalifah ke Mina.

Tribun Jabar/ Muhamad Syarif Abdussalam
Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum meminta pemerintah untuk mengevaluasi penyediaan transportasi dan akomodasi penyelenggaraan ibadah haji di Arafah-Muzdalifah-Mina (Armuzna). 

Laporan Wartawan TribunJabar.id, Muhamad Syarif Abdussalam

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum meminta pemerintah untuk mengevaluasi penyediaan transportasi dan akomodasi penyelenggaraan ibadah haji di Arafah-Muzdalifah-Mina (Armuzna). Berbagai dinamika seputar transportasi dan akomodasi ini perlu mendapat perhatian supaya penyelenggaraan haji tahun depan bisa leĥbih baik lagi.

Uu menceritakan, terdapat sejumlah kendala dalam transportasi dari Mudzdalifah ke Mina. Sejumlah kloter mengalami keterlambatan penjemputan di Muzdalifah sehingga mereka menunggu sampai siang hari tanpa peneduh, minuman, dan makanan.

"Saat di Muzdalifah, ada telat keberangkatan ke Mina. Jamaah baru diberangkatkan pagi atau siang, tanpa makanan, minuman, dan peneduh. Di lapangan gersang seperti itu, sampai banyak yang pingsan," katanya.

Kemudian, saat tiba di Mina pun, banyak jemaah yang melaporkan tidak kebagian kasur bahkan tenda. Akhirnya, jemaah tidur berimpitan atau sebagian memilih tidur di hotel, sebelum melempar jumrah dan mabit di Mina.

Baca juga: Pak Uu Ajak Bupati dan Wali Kota di Jabar Anggarkan Penyediaan Makan Jemaah Haji di Mekkah

"Ini mudah-mudahan menjadi evaluasi kita semua, baik Pemerintah Provinsi Jawa Barat ataupun Kementerian Agama. Kami akan sampaikan kepada Gubernur untuk ada evaluasi dan proses-proses yang memang seperti saya rasakan hari ini," katanya.

Uu menuturkan semua masalah atau tantangan yang terjadi di Tanah Suci pada masa ibadah haji memang merupakan ladang pahala dan ujian dari Allah. Namun di sisi lain, pemerintah harus terus memperbaiki diri demi pelayanan terbaik kepada jemaah haji.

"Memang yang namanya ibadah seperti ke Mekkah ini adalah ujian untuk amal kebaikan. Terlepas dari itu, saya minta kepada masyarakat, sama kita terima dengan apa adanya, mudah-mudahan semua menjadi nilai ibadah yang berlipat ganda. Semakin sulit masalah-masalah yang ada di Mekkah Al Mukaromah ini, insya Allah semakin besar pahalanya," katanya.

Ia mengingatkan jumlah jemaah haji asal Jawa Barat mencapai hampir 40 ribu orang, dari awalnya hanya 30 ribuan. Karenanya, akomodasi dan transportasi pun harus disesuaikan, termasuk pemondokan di Mina yang jangan sampai terlalu jauh dari Jamarat.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved