Ibadah Haji 2023

Pak Uu Ajak Bupati dan Wali Kota di Jabar Anggarkan Penyediaan Makan Jemaah Haji di Mekkah

Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum, mengajak para bupati dan walikota untuk menganggarkan biaya makanan dan minuman bagi para jemaah haji saat layanan konsu

Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Darajat Arianto
Tribun Jabar/Muhamad Syarif Abdussalam
Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum, mengajak para bupati dan walikota untuk menganggarkan biaya makanan dan minuman bagi para jemaah haji saat layanan konsumsi di Mekkah terhenti. 

Laporan Wartawan TribunJabar.id, Muhamad Syarif Abdussalam

TRIBUNJABAR.ID, MEKKAH - Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum, mengajak para bupati dan walikota untuk menganggarkan biaya makanan dan minuman bagi para jemaah haji saat layanan konsumsi di Mekkah terhenti.

Seperti diketahui, layanan katering ini berhenti sejak 25 Juni 2023 sampai 3 Juli 23 karena pembatasan akses lalu lintas di Kota Mekkah.

Uu mengatakan dengan adanya anggaran khusus dari bupati dan walikota, pembelian makanan di masa-masa sebelum dan setelah puncak haji ini dapat dipenuhi.

Pelaksanaannya, bisa saja pembelian makanan dikoordinasikan dengan pengelola tepat makan sekitar pemondokan sehingga jemaah haji tinggal menikmatinya di pemondokan.

"Memang beberapa hari ini masyarakat Jawa Barat, makan itu sekarang mendatangi restoran," kata Uu di Mekkah, Sabtu (1/7/2023).

Baca juga: Walau Perut Keroncongan, Jemaah Haji Jawa Barat Tertib Antre Beli Makanan, Ada Bala-bala dan Burcang

"Alhamdulillah mereka tidak kesulitan komunikasi karena para pedagang sudah bisa bahasa Indonesia. Bahkan bisa pakai rupiah," ujar Uu.

Ke depannya, katanya, pemerintah bisa memberikan uang untuk para jemaah haji, termasuk uang makan untuk keberangkatan dan kepulangan jemaah.

"Para bupati dan wali kota harus ada bantuan hibah kepada jamaah untuk mengantisipasi tidak adanya konsumsi," katanya.

"Saya harap ada juga makanan unyuk keberangkatan dan kedatangan di Yanah Air, juga di hari-hari sekitar puncak haji," ucap Wagub.

Di sisi lain, Uu mengatakan perjuangan memasak sendiri atau membeli makanan di tempat makan sekitar pemondokan dapat menjadi ladang ibadah. Apalagi, jiga disertai dengan kesabaran.

Sebelumnya, jemaah haji pun berburu makanan ke restoran atau kedai sekitar pemondokan atau memasak sendiri menggunakan living cost tunai yang diberikan pemerintah.

Uniknya, jemaah haji membelinya secara tertib dengan cara mengantre.

Baca juga: Bus Sholawat yang Layani Jemaah Haji Berhenti Beroperasi, Tarif Taksi Meroket hingga Rp 2 juta

Di sebuah gang di kawasan pemondokan jemaah haji asal Jawa Barat di Mahbas Jin, tampak antrean puluhan orang mengular menuju sebuah kedai makanan Indonesia.

Antrean ini membuat pemesanan makanan begitu tertib, tanpa kericuhan sedikit pun.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved