Bus Sholawat yang Layani Jemaah Haji Berhenti Beroperasi, Tarif Taksi Meroket hingga Rp 2 juta

Bus sholawat yang mengantar jemaah haji dari terminal sekitar pemondokan ke Masjidil Haram atau sebaliknya, berhenti beroperasi sejak 23 Juni 2023

|
Tribun Jabar/ Muhamad Syarif Abdussalam
Jemaah haji memasuki terowongan untuk sampai ke Mahbas Jin dari Masjidil Haram 

Laporan Wartawan TribunJabar.id, Muhamad Syarif Abdussalam

TRIBUNJABAR.ID, MEKKAH - Bus sholawat yang mengantar jemaah haji dari terminal sekitar pemondokan ke Masjidil Haram atau sebaliknya, berhenti beroperasi sejak 23 Juni 2023 sampai 1 Juli 2023. Akibatnya, tarif taksi pun meroket hingga 500 Saudi Riyal atau sekitar Rp 2 juta untuk sekali perjalanan.

Menghindari biaya yang tidak masuk akal tersebut, sebagian jemaah pun lebih memilih berjalan kaki sejauh lebih dari 2 kilometer ke Masjidil Haram atau pulang ke pemondokannya karena merasa tarif sekali jalan tersebut sangat terlalu mahal.

Kondisi ini dialami Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum. Ia mengatakan sempat berangkat menggunakan taksi dari pemondokannya di kawasan Mahbas Jin ke Masjidil Haram dengan tarif masih cenderung normal, sekitar 50 Saudi Riyal.

Baca juga: Seorang Jemaah Haji Lansia Asal Garut Wafat Setelah Berjuang Melawan Penyakit Jantung dan Diabetes

"Sudah beberapa hari ini ada kesulitan untuk berangkat ke Masjidil Haram. Terutama mereka yang tidak ada bus sholawat, ini pun pemerintah harus mengupayakan jangan sampai seperti ini. Justru di sini kan, di saat salat sunat sangat diminati, kemudian tawaf ifadah dan tawaf sunat," katanya Uu Ruzhanul Ulum, Sabtu (1/6/2023).

Sepulang dari Arafah-Mudzdalifah-Mina, katanya, para jemaah sangat merindukan salat di Masjidil Haram. Apalagi, ada kebutuhan untuk melaksanakan tawaf ifadah sebagai penutup rangkaian puncak. Karenanya, transportasi sangat dibutuhkan.

"Mungkin ada yang jalan kaki lebih dari kilo meter. Kemudian kalau naik taksi dari Masjidil Haram, bisa sampai 500 Riyal. Kan mahal sekali. Nah ini pun harus menjadikan evaluasi yang selanjutnya," katanya.

Hal serupa dikatakan seorang jemaah asal Kota Sukabumi, Hanaviah.

Ia mengatakan, sempat berangkat dari hotelnya ke Masjidil Haram menggunakan taksi dengan tarif 50 Saudi Riyal. Namun, saat akan kembali ke pemondkan, tarif taksi menjadi 400 Saudi Riyal.

Baca juga: Viral, Wanita Bergamis Hitam Joget TikTok di Makkah, Ditabrak Jemaah Lain, Aksinya Dihujat Warganet

"Pas mau pulang, hampir semua sopir taksi memasang tarif 400 Saudi Riyal, sisanya bertarif 500 Saudi Riyal. Kalau dirupiahkan kan jadi Rp 2 jutaan. Mahal sekali tidak masuk akal," kata Hanaviah.

Ia mengatakan akhirnya bersama para jemaah berjalan kaki lebih dari 2 kilometer ke hotel melewati terowongan. Tentunya, hal ini sangat tidak ramah lansia, tidak seperti slogan Haji Ramah Lansia.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved