Idul Adha 2023

Salat Idul Adha di Universitas Muhammadiyah Bandung Berjalan Aman, Khatib Sampaikan 3 Aspek Penting

Ribuan warga Muhammadiyah melaksanakan salat Iduladha 1444 Hijriah di Universitas Muhammadiyah Bandung, Rabu (28/6/2023).

Penulis: Muhamad Nandri Prilatama | Editor: Hermawan Aksan
Tribun Jabar
Pelaksanaan Salat Iduladha 1444 Hijriah di Universitas Muhammadiyah Bandung, Rabu (28/6/2023). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Ribuan warga Muhammadiyah melaksanakan salat Iduladha 1444 Hijriah di Universitas Muhammadiyah Bandung, Rabu (28/6/2023).

Pelaksanaan salat Iduladha berjalan aman dan khidmat.

Khatib salat Iduladha di Universitas Muhammadiyah Bandung, Hendar Riyadi, menyampaikan dalam khutbahnya mengenai makna pembelajaran dan keteladanan yang diajarkan Nabi Ibrahim dan putranya, Nabi Ismail.

"Sesungguhnya Nabi Ibrahim dan putranya Nabi Ismail telah memberikan dampak luas bukan hanya pada kecerdasan intelektual akal pikiran, tetapi meneladani kecerdasan ihsani yang menggabungkan antara spiritual dan emosional," ujarnya.

Ada tiga aspek, katanya, yang bisa didapatkan dari pembelajaran penting dari Nabi Ibrahim yang memiliki kedalaman spiritual tinggi sehingga Nabi Ibrahim dapat berkomunikasi akrab dengan Tuhan-Nya.

"Dalam beberapa momen Nabi Ibrahim mempertanyakan tentang sesuatu yang mati untuk hidup kembali sebagai peneguhan imannya."

"Nabi Ibrahim diperintah untuk pasrah sehingga memperlihatkan kedalaman spiritual yang tinggi."

"Anak-anak era saat ini memang banyak yang cerdas, disiplin, dan penuh kreativitas, bahkan anak yang masih kecil bisa memainkan gawai."

"Namun, kepintaran, kreativitas, itu semua minus dari kedalaman spiritualitas yang akhirnya muncul banyak penyimpangan di keluarga maupun masyarakat luas," ujarnya.

Pelajaran kedua yang bisa diambil dari Nabi Ibrahim, lanjutnya, Nabi Ibrahim memiliki kedalaman intelektualitas.

Sejak kecil, Nabi Ibrahim sudah tertarik dalam pencarian kebenaran, utamanya dalam menemukan tuhan.

"Ibrahim sempat melihat bulan, bintang, dan matahari. Tapi, semuanya itu tenggelam dan Nabi merenungkan yang tenggelam itu tak mungkin menjadi pegangannya."

"Dengan refleksi dan kontemplasi mendalam, maka Nabi Ibrahim menemukan tuhan yang hakiki," katanya.

Saat ini, banyak anak-anak yang disiplin, cerdas, dan kreatif, tetapi minus kedalaman intelektual.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved