16 Desa di Purwakarta Terancam Kekeringan Ekstrem, Ini Daftar Desanya

Sebanyak 17 kecamatan yang ada di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat terancam mengalami kekeringan hingga krisis air bersih.

|
Penulis: Deanza Falevi | Editor: Ravianto
deanza falevi/tribun jabar
Saluran irigasi yang berada di Kecamatan Campaka, Kabupaten Purwakarta alami kekeringan dan membuat petani sulit mendapatkan saluran air untuk sawah, Rabu (28/6/2023). 

TRIBUNJABAR.ID, PURWAKARTA - Sebanyak 17 kecamatan yang ada di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat terancam mengalami kekeringan hingga krisis air bersih.

Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purwakarta, Juddy Herdiana menyebutkan bahwa dari 192 desa atau kelurahan yang ada di Kabupaten Purwakarta, 16 di antaranya masuk kategori rawan bencana kekeringan kategori tinggi.

"Hasil pemetaan tim kami, ada 16 desa yang masuk ke dalam risiko kekeringan rendah, 170 desa masuk ketegori kekeringan sedang dan 16 desa masuk ke dalam wilayah rawan kekeringan kategori tinggi," ujar Juddy saat dikonfirmasi Tribunjabar.id, Rabu (28/6/2023).

Warga Kampung Cantilan, Desa Warung Jeruk, Kecamatan Tegalwaru harus terpaksa memanfaatkan kubangan air di Kabupaten Purwakarta.
Warga Kampung Cantilan, Desa Warung Jeruk, Kecamatan Tegalwaru harus terpaksa memanfaatkan kubangan air di Kabupaten Purwakarta. (Tribun Jabar/Ery Chandra)

Adapun 16 desa yang berpotensi mengalami dampak kekeringan cukup tinggi, Juddy mengatakan, masing-masing Desa Bojong Barat, Cipeundeuy, Pasanggrahan dan Desa Sindangsari (Kecamatan Bojong). Kemudian, Desa Cikadu dan Desa Cirangkong (Kecamatan Cibatu).

Selanjutnya, Desa Legoksari (Kecamatan Darangdan). Lalu, Desa Taringgul Landeuh (Kecamatan Kiarapedes), Desa Cirama Hilir (Kecamatan Maniis), Desa Ciririp (Kecamatan Sukasari), Desa Cadas Mekar dan Desa Galumpit (Kecamatan Tegalwaru), serta Desa Nagrok, Desa Simpang, Desa Taringgul Tengah dan Desa Wanayasa (Kecamatan Wanayasa).

Dirinya menjelaskan, data yang diperoleh jajarannya itu merupakan hasil laporan dari masing-masing desa.

Selain untuk pemetaan, data tersebut juga sekaligus menjadi rujukan guna meminimalisasi kerugian dampak musim kering. Termasuk, rujukan penanggulangan krisis air bersih.

Saat ini, ia mengatakan, pihaknya telah mengawasi wilayah-wilayah yang rawan kekurangan air tersebut.

Apalagi, saat ini terjadi fenomena El Nino yang sedikit besarnya cukup berdampak pada kondisi cuaca tahun ini.

Meski demikian, ia menyebutkan bahwa pihaknya belum mendapatkan laporan mengenai warga kekurangan air bersih.

Terkait upaya yang akan dilakukan jajarannya jika terjadi krisis air di masyarakat, yakni dengan mengordinasikan persoalan tersebut ke dinas terkait guna memberikan bantuan jangka pendek berupa pengiriman air bersih.

Dalam hal ini, pihaknya telah melakukan kordinasi lintas instansi, termasuk dengan PDAM setempat.

"Upaya jangka pendeknya, dengan mendistribusikan bantuan air bersih ke daerah yang kesulitan air bersih tersebut," kata Juddy.(Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Deanza Falevi)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved