Breaking News

PLN UID Jawa Barat Dukung Ekosistem Kendaraan Listrik, Terus Tingkatkan Pengadaan SPKLU

PLN UID Jawa Barat mendukung ekositem kendaraan listrik dengan terus melakukan pengadaan spklu

|
Editor: Siti Fatimah
istimewa
GM PLN UID Jawa Barat Susiana Mutia pada acara EV Fun Trip di Bandung, Minggu (25/6/2023). 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - PT PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Barat mendukung pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam upaya meningkatkan awareness masyarakat mengenai penggunaan kendaraan ramah lingkungan yang sangat aman dan praktis guna mendorong demand masyarakat terhadap EV (Electric Vehicle)

Salah satunya ikut ambil bagian dalam kegiatan kegiatan Electric Vehicle (EV) Fun Trip yang digelar di Bandung, Minggu (25/6/2023).

PLN juga terus mengupayakan penambahan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) khususnya di wilayah Jawa Barat untuk mendukung ekosistem kendaraan listrik termasuk konversi kendaraan roda dua yang sudah dilakukan oleh PLN PUrhalis atau Pusat Pemeliharaan Ketenagalistrikan.

Baca juga: PLN Dorong Pemanfaatan FABA PLTU, Bahan Baku Industri Murah dan Mampu Reduksi Emisi Hingga 44 Persen

"Kegiatan EV Fun Trip ini merupakan kegiatan bersama mengkampanyekan bagaimana kita masuk ke green lifestyle dan green energy. Ini merupakan kerjasama yang sangat bagus dari kolaborasi West Java Energy Forum, PLN, Bank Indonesia, serta Pemerintah Provinsi Jawa Barat," kata GM PLN UID Jawa Barat Susiana Mutia usai mengikuti EV Fun Trip bersama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan rute Gedung Sate hingga Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat.

Menurutnya, sebanyak 150 motor listrik baik yang sudah modifikasi maupun original ikut ambil bagian dalam kegiatan tersebut.

Sebagai bentuk dukungan PLN terhadap penggunaan kendaraan listrik, di wilayah Jawa Barat sudah terdapat 127 SPKLU dan 470 SPLU atau Stasiun Pengisian Listrik Umum.

"Kita berharap dan targetkan tahun ini pengadaan SPKLU akan terus bertambah, termasuk SPLU," Katanya.

Ia juga mengatakan, pihaknya mendukung konversi kendaraan roda dua memalui Purhalis.

"Purhalis yang punya workshop atau bengkel konversi, sudah banyak unit yang dikonversi," katanya.

Baca juga: Lampaui Target Laba Tahun 2022, PLN Nusantara Power Terus Perkuat Co-Investment

Di lokasi yang sama, General Manager PLN Pusharlis Suroso mengatakan, Puat Pemeliharaan Ketenagalistrikan menjadi salah satu unit PLN yang ditugaskan untuk mendukung pengembangan ekosistem EV.

"Seperti belum lama ini PLN ikut berperan pada perhelatan G20 dengan mengkonversi motor listrik sebanyak 23 unit, dan hingga sekarang kami masih terus mengembangkan konversi motor listrik," katanya.

Untuk jenis motor yang bisa dikonversi bisa motor baru, motor jadul atau lama.

Saat ini sudah ada 20 bengkel yang sudah tersertifikasi dan bisa melakukan konversi motor.

Dalam sambutannya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan pihaknya mendorong masyarakat untuk memanfaatkan subsidi pembelian kendaraan listrik.

Untuk subsidi kendaraan listrik untuk roda dua sebesar Rp 7 juta bisa digunakan untuk membeli unit baru maupun mengonversi dari kendaraan BBM ke listrik.

"Sampaikan ke masyarakat, tolong subsidi Rp7 juta untuk pembelian kendaraan motor listrik segera dimanfaatkan baik subsidinya dengan cara membeli motor listrik baru atau mengonversi motor bensin yang dipakai sehari-hari," kata Ridwan Kamil.

Baca juga: Dirut PLN Jadi Pemimpin Terpopuler Di Media Online 2023 Versi Humas Indonesia

Menurutnya, untuk mengonversi kendaraan bensin menjadi listrik dibutuhkan biaya antara Rp9 juta - Rp10 juta. Saat ini sudah ada empat bengkel resmi konversi kendaraan yang tergabung dalam forum komunitas masyarakat pengguna kendaraan listrik Jabar.

"Kalau mengonversi saya cek ke montir rata-rata Rp9 juta sampai Rp10 juta, berarti kalau disubsidi Rp7 juta, maka cukup Rp2 juta sampai Rp3 juta motornya sudah tidak perlu beli BBM lagi alias jadi motor listrik di bengkel-bengkel yang ada dan teruji," katanya.

Ia meminta masyarakat lebih peduli terhadap kondisi suhu dunia yang makin panas, peningkatan ketinggian air laut, tergerusnya daratan hingga gelombang panas yang diakibatkan oleh tingginya penggunaan karbon, salah satunya dari BBM kendaraan.

"Ini harus jadi kepedulian bersama karena dunia ini makin lama makin panas, air laut makin meningkat, tanah daratan makin tergerus, bencana iklim seperti gelombang panas sudah mulai hadir," katanya.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved