Polemik Wisuda TK Hingga SMA yang Memberatkan Ortu, Ridwan Kamil Sarankan Kemendikbud Lakukan Ini

Ridwan Kamil, angkat bicara soal polemik wisuda TK hingga SMA yang saat ini tengah ramai diperbincangkan karena dinilai memberatkan hingga akhirnya

Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Darajat Arianto
Istimewa/Canva
Ilustrasi wisuda. Gubernur Jabar Ridwan Kamil, angkat bicara soal polemik wisuda TK hingga SMA yang saat ini tengah ramai diperbincangkan karena dinilai memberatkan hingga akhirnya muncul protes dari orang tua siswa. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, CIMAHI - Gubernur Jabar Ridwan Kamil, angkat bicara soal polemik wisuda TK hingga SMA yang saat ini tengah ramai diperbincangkan karena dinilai memberatkan hingga akhirnya muncul protes dari orang tua siswa.

Menurut Ridwan Kamil, keberatan soal wisuda TK hingga SMA tersebut memang selalu ada, namun harus dilihat secara mayoritas, sehingga Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan harus segera bertindak.

"Saran saya mungkin Kementerian harus bikin survei untuk memetakan realitanya seperti apa," ujarnya saat ditemui di Kantor DPRD Cimahi, Selasa (21/6/2023).

Dengan survei tersebut nantinya bisa terlihat, apakah mayoritas orangtua masih tetap ingin anaknya yang TK hingga SMA itu tetap diwisuda atau mayoritas tidak perlu melaksanakan wisuda itu karena memberatkan.

"Jangan-jangan mayoritas (orangtua siswa) masih pengen kan, atau bagaimana, tapi kalau memberatkan harus dievaluasi," kata Ridwan Kamil.

Baca juga: Termasuk di Bandung dan Tasikmalaya, 23 PT Dicabut Izin Operasionalnya Oleh Kemendikbud Ristek

Evaluasi tersebut dinilai perlu dilakuan agar wisuda TK hingga SMA ini tidak terlalu berlebihan dengan mengadakan acara yang mewah layaknya wisuda di universitas.

"Jangan bikin wisuda yang bukan universitas dengan seremoni yang berlebihan, segala rupa yang ujung-ujungnya harus membayar biaya wisuda yang tidak semua mampu," ucapnya.

Atas hal tersebut, pihaknya menyarankan pihak sekolah baik TK hingga SMA untuk mengadakan acara wisuda yang sederhana saja agar tidak memberatkan sebagian orang tua siswa.

"Ingat gak waktu COVID-19, menikah saja paket hemat tapi tidak menghalangi syariatnya, tidak harus bermegah-megahan, milyar-milyar," ujar Ridwan Kamil.

Untuk itu pihaknya menyarankan dalam pelaksanaan wisuda TK hingga SMA tersebut harus sederhana karena yang terpenting siswa memiliki memori pernah lulus sekolah tanpa harus mengadakan wisuda mewah.

Baca juga: Berkas Persyaratan yang Perlu Dibawa Peserta Didik untuk Daftar Ulang PPDB SMA/SMK 2023 Jawa Barat

"Jadi enggak usah dimewah-mewah yang membuat iurannya menjadi mahal, saya kira tolong kepala sekolah dievaluasi," ucapnya. (*)

Silakan baca berita terbaru Tribunjabar.id lainnya, klik GoogleNews

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved