Kementerian Agama Minta MUI dan Ormas Islam Tabayyun Dulu dengan Ponpes Al-Zaytun, Akan Fasilitasi

Kementerian agama bersedia memfasilitasi pertemuan antara Ponpes Al Zaytun dengan Pimpinan ormas-ormas Islam.

|
Editor: Ravianto
Tribun Cirebon/ Eki Yulianto
Wakil Menteri Agama RI, Zainud Tauhid Sa'adi. Saadi menegaskan, Kementerian Agama tidak memiliki hak untuk menghakimi Pondok Pesantren Al-Zaytun menyimpang atau sesat. 

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD, serta Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas segera menindaklanjuti kontroversi yang ada di Pondok Pesantren Al-Zaytun, Indramayu.

Ma'ruf mengatakan, Mahfud dan Yaqut mesti turun tangan bila hasil kajian menunjukkan bahwa benar ada penyimpangan yang terjadi di pondok pesantren tersebut. 

Sementara itu, Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Saadi menegaskan, Kementerian Agama tidak memiliki hak untuk menghakimi Pondok Pesantren Al-Zaytun menyimpang atau sesat.

Sebab, itu menyangkut ranah hukum agama (syar'i) yang menjadi kewenangan dari ormas Islam seperti MUI, NU, Muhammadiyah, dan ormas Islam lainnya. 

Dengan demikian, ormas Islam beserta dengan pihak Ponpes Al-Zaytun dapat segera duduk bersama untuk melakukan dialog dan tabayun terkait tuduhan adanya pemahaman ajaran agama yang tidak benar. 

"Saya juga minta pesantren Al Zaitun untuk lebih terbuka dan kooperatif dalam melakukan komunikasi dan dialog dengan para ormas Islam agar semuanya menjadi terang dan tidak ada fitnah atau dugaan yang menyimpang," jelas Wamenag kepada wartawan, Rabu (21/6/2023).

Viral, Salat Id Ponpes Al-Zaytun Indramayu Saf Berjarak, Jemaah Wanita Campur dengan Jemaah Pria, Tuai Kontroversi
Viral, Salat Id Ponpes Al-Zaytun Indramayu Saf Berjarak, Jemaah Wanita Campur dengan Jemaah Pria, Tuai Kontroversi (Kolase Instagram @kamerapengawas.id)

Ia menegaskan, Kementerian agama bersedia memfasilitasi pertemuan antara Ponpes Al Zaytun dengan Pimpinan ormas-ormas Islam.

Zainut mengatakan Kemenag selaku pembina instansi pesantren akan melakukan klarifikasi terlebih dahulu terkait hal itu. 

"Kita akan tabayyun, kita tidak boleh menghakimi sesuatu sebelum tabayun" tegasnya.

Tangkapan layar saat Syekh Panji Gumilang, pimpinan Pondok pesantren al-zaytun memamerkan galangan kapal megah miliknya saat kunjungan Kemenag Jabar.
Tangkapan layar saat Syekh Panji Gumilang, pimpinan Pondok pesantren al-zaytun memamerkan galangan kapal megah miliknya saat kunjungan Kemenag Jabar. (YouTube)

Ia mengimbau semua pihak untuk mengedepankan semangat persaudaraan, musyawarah dan saling menasihati dengan dasar kebenaran dan kesabaran untuk mencari solusi yang paling maslahat. 

"Saya mengharapkan semua pihak bisa duduk bersama, mencari solusi terbaik, mendahulukan tabayun dan husnudzan , tidak saling mengeluarkan pernyataan yang saling menyerang di ruang publik yang dapat membuat suasana semakin gaduh," lanjutnya.

Sebelumnya, ponpes yang terletak di Indramayu, Jawa Barat ini mendapat sorotan publik seiring pernyataan yang disampaikan pengasuhnya, Panji Gumilang yang membuat resah dan gaduh masyarakat.

Sejumlah pihak menyakini ponpes Al Zaytun memiliki ajaran yang menyimpang dan sesat. Bahkan, meminta Al Zaytun dibubarkan.(Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu )

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved