TEGAS! MUI Indramayu Minta Warga Jangan Belajar di Ponpes Al-Zaytun: Tak Sesuai Syariat Islam

Majelis Ulama Indonesia (MUI) Indramayu secara tegas menyebut ajaran di Ponpes Al Zaytun sudah sangat menyimpang.

Penulis: Handhika Rahman | Editor: Hermawan Aksan
Tribun Jabar
Ketua MUI Indramayu, KH M Syatori, mengatakan, syariat Islam yang diajarkan oleh Ponpes Al-Zaytun sangat tidak sama dengan umat Islam pada umumnya. 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Indramayu secara tegas menyebut ajaran di Ponpes Al-Zaytun sudah sangat menyimpang.

Warga pun diminta MUI untuk tidak ikut pendidikan di Ponpes Al-Zaytun.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua MUI Indramayu, KH M Syatori, melalui rekaman video yang diterima Tribuncirebon.com, Jumat (16/6/2023).

KH M Syatori mengatakan, syariat Islam yang diajarkan oleh Ponpes Al-Zaytun sangat tidak sama dengan umat Islam pada umumnya.

"Mulai dari salatnya, puasanya, hingga hajinya," ujar dia.

Bahkan, kata KH M Syatori, menurut ajaran di Ponpes Al-Zaytun, ibadah haji tidak mesti ke Mekkah dan Madinah, tapi cukup hanya di Indonesia. Hal tersebut bahkan sampai viral di media sosial.

Mereka bahkan menyamakan tanah Indonesia adalah tanah yang suci.

"Ini sangat tidak sesuai dengan syariat-syariat Islam pada umumnya," ujar dia.

Dalam hal ini, MUI juga meminta kepada masyarakat Indramayu secara khusus untuk tidak ikut-ikutan mengikuti pendidikan di ponpes setempat.

Pasalnya, mulai dari akidah hingga cara pandang beribadah yang dilakukan oleh Ponpes Al-Zaytun sudah sangat berbeda.

Hal ini untuk menghindari terjadinya perdebatan dengan keluarga ataupun lingkungan setempat.

"Indramayu adalah daerah yang sudah tenang, jangan sampai diwarnai dengan hal-hal yang tidak berarti," ujar dia.

Selain itu, MUI Indramayu juga meminta agar pemerintah daerah bisa ikut turun tangan.

Apalagi polemik yang terjadi di Ponpes Al-Zaytun sudah sangat meresahkan dan membuat gaduh masyarakat.

Permasalahan Ponpes Al-Zaytun ini bahkan sudah menjadi sorotan nasional.

"Oleh karena itu kami mengharapkan sekali memohon kepada pemerintah segera selesaikan keresahan, kegaduhan yang terjadi," ucap dia. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved