Amuk Massa di Purwakarta, Seorang Pemuda Tewas Dikeroyok Warga Setelah Tertangkap Akan Mencuri Motor

Pria berinisial IS (26) tewas setelah dikeroyok warga lantaran kepergok akan mencuri motor di Kampung Bojong Loa, Plered, Kabupaten Purwakarta,

Penulis: Deanza Falevi | Editor: Darajat Arianto
Istimewa
Personel Polsek Plered saat mengevakuasi orang yang diduga pelaku curanmor ke RSUD Bayu Asih Purwakarta, Rabu (14/6/2023). Pria berinisial IS (26) tewas setelah dikeroyok warga lantaran kepergok akan mencuri motor di Kampung Bojong Loa, Desa Gadasoli, Plered, Purwakarta, Rabu (14/6/2023) dini hari. 

Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Deanza Falevi

TRIBUNJABAR.ID, PURWAKARTA - Pria berinisial IS (26) tewas setelah dikeroyok oleh warga lantaran kepergok akan mencuri sepeda motor di Kampung Bojong Loa, Desa Gadasoli, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta, Rabu (14/6/2023) dini hari.

Kapolsek Plered Polres Purwakarta, Kompol Suparlan mengatakan bahwa diduga pelaku pencurian sepeda motor itu merupakan warga Desa Karoya, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Purwakarta.

Suparlan menjelaskan, petugas kepolisian menerima laporan, pada Rabu (14/6/2023) sekitar pukul 04.00 WIB terkait adanya aksi pencurian yang digagalkan warga di Desa Gandasoli, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta.

Setelah menerima laporan, kata Suparlan, pihaknya langsung mendatangi lokasi kejadian.

Setelah tiba di lokasi, ditemukan seorang pria dalam keadaan tergeletak di jalan aspal dengan kondisi tidak sadarkan diri.

Baca juga: Kedapatan Mencuri Ponsel, US Dikejar dan Dihajar Massa Hingga Babak Belur

"Saat petugas tiba di lokasi kejadian ada seorang pria tak sadarkan diri tergeletak di pinggir jalan dengan sekujur badan luka-luka dan pada bagian muka mengalami luka lebam mengeluarkan darah," ucap Suparlan kepada wartawan, Kamis (15/6/2023).

Diduga pelaku dihakimi massa saat kepergok melakukan pencurian kendaraan sepeda motor milik korban bernama Enjang (28) warga Kampung Bojong Loa, Desa Gandasoli, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta," ujarnya.

Setelah pelaku curanmor tersebut diamankan, lanjut dia, lalu petugas kepolisian mengevakuasi ke RSUD Bayu Asih Purwakarta untuk mendapatkan pertolongan medis.

"Anggota kami langsung mengamankan pelaku dan membawanya ke RSUD Bayu Asih Purwakarta untuk lakukan pemeriksaan medis terhadap luka-luka yang diakibatkan amukan massa," kata Suparlan.

Setelah mendapatkan perawatan medis, Suparlan mengatakan, nyawa pelaku tidak bisa diselamatkan karena terdapat pendarahan di otak usai dihakimi oleh massa.

"Waktu dibawa ke rumah sakit itu pelaku masih hidup dan sempat mendapatkan perawatan medismedis di RSUD Bayu Asih Purwakarta," ujarnya.

Baca juga: Polisi Bekuk Dua Remaja yang Curi Motor Tetangganya Sendiri, Alasan Mencuri untuk Beli Miras

"Karena pendarahan di otak akibat amukan massa akhinya pelaku tidak dapat tertolong dan meninggal dunia," katanya.

"Keluarga pelaku menolak dilakukan autopsi terhadap pelaku IS dan pihak keluarga tidak akan menuntut proses hukum atas terjadinya kejadian yang menimpa IS," ucap Suparlan. (*)

Silakan baca berita terbaru Tribunjabar.id, klik GoogleNews

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved