Dugaan Pungli PPDB SMK di Garut, Satgas Saber Pungli Jabar Akan Ambil Tindakan Ini
Orangtua siswa berinisial RZ (36) diminta uang Rp 5 juta hingga Rp 7 juta oleh oknum komite sekolah agar anaknya bisa diprioritaskan untuk masuk
Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG BARAT - Satgas Saber Pungli Jawa Barat bakal menindaklanjuti dugaan praktik pungutan liar (pungli) pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang terjadi di salah satu SMK ternama di Kabupaten Garut.
Seperti diketahui, seorang orangtua siswa berinisial RZ (36) diminta uang Rp 5 juta hingga Rp 7 juta oleh oknum komite sekolah agar anaknya bisa diprioritaskan untuk masuk ke sekolah impiannya di salah satu SMK tersebut.
Ketua Satgas Saber Pungli Jawa Barat, Kombes Pol Kalingga Rendra mengatakan, pihaknya akan segera menindaklanjuti dugaan kasus pungli saat PPDB di SMK tersebut, sehingga masyarakat harus membuat laporan.
"Iya silakan laporan dulu (ke Saber Pungli daerah) nanti akan kita tindaklanjuti juga," ujarnya saat ditemui di Kota Baru Parahyangan, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Selasa (13/6/2023).
Hanya saja untuk sementara ini, pihaknya belum bisa berkomentar banyak terkait dugaan kasus pungli di SMK tersebut karena akan dilakukan penyelidikan terlebih dahulu dan meminta keterangan kepada sejumlah saksi.
Baca juga: Dugaan Pungli PPDB oleh Oknum Komite SMKN di Garut, KCD : Komite Tidak Ada Urusannya dengan PPDB!
"Nanti akan ditangani dulu (oleh Satgas Saber Pungli) di daerah, nanti akan dilihat bagaimana penyelesaiannya di daerah seperti apa," kata Kalingga.
Sementara di sisi lain pihaknya akan lebih memperketat pengawasan di setiap sekolah selama pelaksanaan PPDB tahun 2023 tersebut dengan cara menerjunkan sejumlah anggota agar praktik pungli bisa diminimalisir.
"Jadi, pada pelaksanaan PPDB khususnya jalur mandiri akan ditempatkan sejumlah anggota dari Satgas Saber Pungli di beberapa SMA favorit, nanti anggota yang di daerah juga akan seperti itu," ucapnya.
Sebelumnya, salah seorang orangtua siswa berinisial RZ mengaku, uang sebesar Rp 5 juta hingga Rp 7 juta itu diminta oleh salah satu komite sekolah sepulang dirinya mendaftarkan sang anak.
"Bilangnya uang prioritas agar anak saya bisa lolos PPDB. Pas pulang langsung diajak ketemuan, saya tolak langsung, saya bilang gimana nanti saja, mau lolos syukur engga juga tidak masalah, masih banyak sekolah lain yang lebih bagus," kata RZ.
Baca juga: Dugaan Pungli di PPDB 2023 Garut, Orangtua Siswa Diminta Rp 5 Juta oleh Oknum Komite SMKN
Satgas Saber Pungli
pungutan liar
penerimaan peserta didik baru (PPDB)
SMK
Kabupaten Garut
Kalingga Rendra
Tengok Siswa Keracunan Makanan, Wabup Garut Putri Karlina Pastikan Biaya Pengobatan Ditanggung Pemda |
![]() |
---|
Pelajar dari 2 Sekolah di Garut Keracunan MBG, Kepsek: Gak Kerasa Asem |
![]() |
---|
Lulusan SMK jadi Tenaga Ahli, 4 Orang jadi Tersangka Kasus Korupsi Pembangunan SMKN 1 Cijeungjing |
![]() |
---|
Sosok Abenk Preman Pensiun, Curhat Susah Urus Izin Masjid Wakaf, Putri Karlina dan KDM Minta Maaf |
![]() |
---|
Uang Pelicin Berujung Pilu di Sukabumi: Masuk Kerja Bayar Rp 7 Juta, 3 Minggu Kemudian Dikeluarkan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.