Sosok Abah Asep, Eks TKI yang Sukses Kembangkan Desa Wisata Hanjeli Sukabumi, Perkuat Pangan Lokal
Desa Wisata Hanjeli di Desa Waluran Mandiri, Kecamatan Waluran, Sukabumi, menjadi lokasi wisata edukasi berbasis pangan lokal pertama di Indonesia
Penulis: M RIZAL JALALUDIN | Editor: Darajat Arianto
"Pertama itu kami mencoba mengkonservasi si pangan ini, karena pangan ini hampir punah, waktu itu kami mencoba mengkreasikan. Kami coba olah jadi produk, dari mulai dodol, rengginang, jadi beras, jadi tepung bahkan cake, sabun Hanjeli, bahkan lain-lainnya," ucap Asep Hidayat Mustopa.
Ia menambahkan, Hanjeli memiliki kandungan protein setara beras, bahkan kandungan kalsium dan proteinnya lebih tinggi dari beras.
Karena itu, ia terus mengembangkan pangan lokal Hanjeli yang nyaris punah itu.
Baca juga: Rekomendasi Tempat Wisata Akhir Pekan Ini, Menikmati Kuliner Serba Hanjeli di Desa Wisata Hanjeli
"Hanjeli itu tanaman sereal sejenis padi-padian, pangan ini sebetulnya sudah hampir punah makanya kita coba konservasi agar tetap terjaga," ucap Asep.
"Lalu kandungan gizi sebetulnya dengan beras jauh, bagus hanjeli, contoh proteinnya dua kali lipat dari pada beras, beras kan 8, kalau hanjeli sampai 14 persen, bahkan kalsiumnya beras 18 persen, kalau hanjeli sampai 54 persen. Jadi artinya kalsium dan protein jauh lebih tinggi," katanya.
Konsisten, Kunci Desa Wisata Hanjeli Tetap Ramai
Semenjak dibuka menjadi lokasi edukasi wisata 10 tahun silam, hingga kini Desa Wisata Hanjeli tetap ramai pengunjung. Baik weekday ataupun weekend.
Setiap harinya selalu ada pengunjung dari berbagai daerah datang melihat langsung cara menanam hingga mengolah hanjeli.
Desa Wisata Hanjeli juga menjadi favorit setiap sekolah hingga perguruan tinggi lokal ataupun dari berbagai daerah untuk melakukan riset.
"Supaya multiple efek lebih mudah, lebih luas, sehingga kami buat desa wisata, karena di sini mengenalkan tentang bagaimana atraksi wisata mulai cara tanam, panen, numbuk pakai lisung, bahkan nampi menggunakan nampan masih terjaga sampai saat ini," kata Asep Hidayat Mustopa.

"Bahkan wisatawan diajak untuk membuat olahan dodol, rengginang dan lainnya, buat gelang aksesoris dari hanjeli juga," ujar Asep.
"Alhamdulillah dari situ kami bekerjasama dengan beberapa akademisi karena konsep kita konsep pentahelix, ada akademisi, bisnis, komunitas, government dan media," ujarnya.
"Alhamdulillah desa wisata hanjeli sampai saat ini terus kedatangan wisatawan, ada juga dari sekolah alam Bogor hingga perguruan tinggi, mancanegara alhamdulillah ada yang datang," terangnya.
Meskipun berada di pelosok sangat jauh dari perkotaan. Desa Wisata Hanjeli mampu menghasilkan perputaran uang puluhan juga setiap harinya.
Hal itu terjadi karena di sana juga tersedia homestay yang memanfaatkan rumah-rumah warga, terutama para pekerja yang menjadi guide dan sebagainya di Desa Wisata Hanjeli.
Desa Wisata Hanjeli
Asep Hidayat Mustopa
Anugerah Desa Wisata Indonesia
hanjeli
Kalpataru
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK)
Tenaga Kerja Indonesia (TKI)
bahan pangan lokal
Kecamatan Waluran
Kabupaten Sukabumi
Pekerja Migran Indonesia
Tragis, TKI Asal Sukabumi 16 Tahun Disiksa Majikan di Arab Saudi, Kini Tak Bisa Jalan Normal |
![]() |
---|
Warga Sukabumi Tewas usai Tercebur ke Sumur, Sempat Sesak Napas Diduga Hisap Gas Beracun |
![]() |
---|
Optimalkan Kinerja Organisasi, Pemkab Sukabumi Lakukan Rotasi Dan Promosi ASN |
![]() |
---|
Ini Cara Kerja Racun Neurotoksin King Kobra yang Membuat Petani di Sukabumi Tewas |
![]() |
---|
Hujan Disertai Es dan Angin Kencang Kembali Landa Sukabumi, 13 Orang Mengungsi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.