Viral Kisah TNI yang Nyamar Jadi Orang Biasa, Ngaku Pekerja Serabutan, Demi Dapatkan Wanita Idaman

"MasyaAllah, akhir nya lihat secara langsung, aku jd grogi bgt," ungkapnya.

"Sesuai pesan dia, kalau kerumah harus bawa adik perempuan, jadi aku bawa adek aku dari Stabat-Aceh Tamiang.

Kita jaga jarak karena bukan mahrom katanya. Baru kali ini ngerasan deg degan banget dekat sama perempuan".

Bahkan tentara tersebut telah berbicara dengan orang tua sang wanita untuk melanjutkan hubungan mereka ke jenjang serius.

"Ketemuan ke 2, aku ngomong ke ortunya kalau aku udh serius dan aku langsung ksih emas 2 mayam untuk meyakinkan hatinya kalau aku serius." tutupnya.

Alasan Riska Terima Kekasihnya yang Nyamar jadi Orang Biasa

Setelah kisahnya viral, kini terungkap alasan Riska Rangkuti wanita asal Tamiang menerima Sandy Triawan seorang TNI yang saat itu mengaku sebagai pekerja serabutan.

Riska mengaku dirinya kagum dengan sikap baik Sandy Triawan yang pada saat itu mengaku sebagai pekerja serabutan, bukan anggota TNI.

Riska mengaku dirinya kenal sejak tahun 2020 melalui Facebook.

Keduanya pun intens menjalin komunikasi yang selanjutnya berujung ke WhatsApp kemudian video call.

Meski berkomunikasi secara intens selama tiga tahun, Riska menegaskan saat itu tidak berpacaran dengan Sandry Triawan.

"Selama berkomunikasi video call dibatasi dan setiap video call saya pakai hijab karena aturan di keluarga ketat. Abang sandy orangnya baik kalau dia tidak bisa hubungi saya atau telat dia minta maaf, bilang kalau dia habis telponan sama mamaknya, " kata Riska saat diwawancarai TribunSumsel, Selasa (6/6/2023).

"Nah terus dia juga nunjukki screenshot riwayat chat dan telpon dengan mamaknya dan nunjukki foto mamaknya. Disitu saya pikir, nih orang baik kali padahal bukan siapa-siapa kami tidak pacaran tidak juga taaruf, " ujarnya menambahkan.

Melihat kepribadian Sandy yang nampak dekat dengan orang tua membuat Riska merasa kagum.

Selain itu, Sandy kerap menunjukkan sikap rendah hati bahkan tidak segan meminta maaf ke Riska seperti disaat sedang ada halangan untuk saling berkomunikasi.