Neng Anne Gencarkan Vaksinasi Ternak untuk Hentikan Penyebaran Penyakit Lato-lato Jelang Iduladha

"Hari ini kami gelar launching vaksin LSD untuk mencegah penularan dan penyebaran lebih luas penyakit LSD"

Penulis: Deanza Falevi | Editor: Adityas Annas Azhari
Tribun Jabar/Deanza Falevi
Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika saat memberikan vaksin LSD ke hewan ternak yang ada di Pasar Hewan Ciwareng, Purwakarta, Senin (5/6/2023). 

TRIBUNJABAR.ID, PURWAKARTA - Jelang Iduladha 1444 H, Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika melakukan gelar vaksinasi Lumpy Skin Disease (LSD) ke ratusan hewan kurban di Pasar Hewan Ciwareng, Senin (5/6/2023) pagi.

Selain vaksinasi, bupati perempuan pertama di Purwakarta itu juga mengatakan, hewan kurban akan diperiksa secara rutin oleh petugas Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskannak) Purwakarta.

Bupati Purwakara juga menyampaikan program Cek Kesehatan Ternak dan Hewan (Cekatan) yang bisa diakses masyarakat secara online.

"Hari ini kami gelar launching vaksin LSD untuk mencegah penularan dan penyebaran lebih luas penyakit LSD atau yang dikenal dengan istilah penyakit lato-lato. Kami targetkan 5.500 hewan mendapatkan vaksin," kata Neng Anne kepada wartawan di Pasar Hewan Ciwareng, Senin (5/6/2023).

Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika saat memberikan vaksin LSD ke hewan ternak yang ada di Pasar Hewan Ciwareng, Purwakarta, Senin (5/6/2023).
Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika saat memberikan vaksin LSD ke hewan ternak yang ada di Pasar Hewan Ciwareng, Purwakarta, Senin (5/6/2023). (Tribun Jabar/Deanza Falevi)

Menurutnya, vaksinasi tersebut untuk hewan ternak sapi dan kerbau agar bisa memutus mata rantai penularan dan penyebaran LSD ke wilayah yang lebih luas supaya jumlah sapi dan kerbau yang terkena penyakit itu tidak bertambah.

Seperti yang diketahui, penyakit LSD adalah penyakit kulit infeksius yang disebabkan oleh Lumpy Skin Disease Virus (LSDV). Virus ini umumnya menyerang hewan ternak sapi dan kerbau.

Baca juga: Jelang Iduladha, Lalu Lintas Ternak yang Masuk ke Bandung Barat Diperketat, Harus Sudah Divaksin

"Kami juga instruksikan jajaran Diskannak untuk memonitor dan memeriksa dengan ketat semua pasar hewan dan lokasi pemeliharan ternak sapi dan kerbau di seluruh Purwakarta. Monitoring penting dilakukan untuk bisa mendeteksi secara dini jika ada hewan ternak sapi atau kerbau yang terjangkit penyakit tersebut. Jika ditemukan, maka kita bisa lakukan langkah untuk mengatasinya," ujarnya.

Neng Anne menegaskan, jajarannya akan terus melakukan monitoring dan kontrol ketat terhadap semua lokasi ternak sapi dan semua pasar hewan di Purwakarta, sehingga penyakit itu benar-benar bisa diatasi.

Baca juga: Lagi, Pencuri Spesialis Hewan Ternak Dibekuk Polisi Cianjur, Ditangkap Saat Beraksi di Campaka

"Untuk hal tersebut, hari ini kami melepas 78 personil atau tim pemeriksaan hewan kurban baik sebelum maupun sesudah pelaksanaan penyembelihan hewan yang disebar pada 17 kecamatan. Kita buat surat edaran juga yang berkaitan dengan penertiban tempat-tempat penjualan hewan kurban. Pasar Ingon-ingon Ciwareng ini ditetapkan sebagai pusat penjualan hewan kurban jenis sapi dan kerbau," katanya.

Baca juga: Ini Harga Hewan Kurban Sapi dan Kambing di Indramayu Jelang Hari Raya Iduladha 2023

Lebih lanjut ia mengatakan, untuk pusat penjualan hewan ternak domba dan kambing ditetapka tiga tempat yaitu di Pasar Wanayasa, Pasar Citeko Plered dan Pasar Bojong agar lebih tertib dan tidak mengganggu fasilitas umum.

"Hewan kurban yang akan dibeli oleh masyarakat itu wajib untuk melalui proses pemeriksaan dan nanti ada sertifikat sehat kepada yang sudah diperiksa," ujarnya.(*)

 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved