Ratusan Sopir Ambulans Desa di Purwakarta Demo, Tersinggung Disebut Sering Ugal-ugalan

Selain menyinggung para sopir ambulans desa, kata Ebet, ucapan itu juga menyinggung para relawan pengawal ambulans.

Penulis: Deanza Falevi | Editor: Ravianto
Tribun Jabar/Deanza Falevi
Ratusan sopir ambulans saat datangi Kantor Dishub Purwakarta untuk minta klarifikasi atas beredarnya pesar suara yang menyebutkan supir ambulan ugal-ugalan oleh Kadishub Purwakarta, Jumat (2/6/2023). 

TRIBUNJABAR.ID, PURWAKARTA - Ratusan sopir ambulans desa di Kabupaten Purwakarta, berunjuk rasa di Kantor Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Purwakarta, Jumat (2/6) siang.

Mereka mengaku tersinggung dan marah dengan ucapan Kepala Dishub Purwakarta, Iwan Soeroso Soediro.

Sebelumnya, melalui pesan suara di WhatsApp, Iwan menyebut para sopir ambulans kerap berkendara secara ugal-ugalan.

Ebet, Koordinator Aksi, mengatakan ucapan itu sungguh telah melukai hati mereka.

"Tiga malam ke belakang menyebar voice note (pesan suara), dari Kadishub, katanya. Kedatangan kami ke sini meminta klarifikasi. Betulkah yang memberi statement yang kami nilai kurang pantas itu Kadishub," kata Ebet di sela unjuk rasa.

Selain menyinggung para sopir ambulans desa, kata Ebet, ucapan itu juga menyinggung para relawan pengawal ambulans.

Ambulans di RSUD Al Ihsan, Baleendah, Kabupaten Bandung, Minggu (6/6/2021).
Ambulans di RSUD Al Ihsan, Baleendah, Kabupaten Bandung, Minggu (6/6/2021). (Tribun Jabar/Lutfi AM)

"Kami mohon yang mengeluarkan statement di pesan suara itu hari ini datang, kita duduk bareng agar permasalahan ini selesai," ujar Ebet.

Ebet memastikan akan ada aksi lebih besar karena Kadishub tak menemui mereka pada hari itu untuk klarifikasi. Ia memastikan  akan ada lagi aksi lanjutan, Senin (5/6).

Ebet mengatakan, tak tertutup kemungkinan para sopir ambulans dari daerah kabupaten terdekat juga akan ikut dalam aksi lanjutan nanti. 

Baca juga: Sopir Ambulans Gruduk Kantor Dishub Purwarta, Pemicunya Pesan Suara Kadishub yang Beredar di WA

"Rekan-rekan driver ambulans di daerah lain juga menanti hasil dari aksi hari ini. Itu sebagai bentuk solidaritas kami para driver ambulans," ujar Ebet  seraya menegaskan bahwa pelayanan ambulans desa tidak terganggu dengan unjuk rasa tersebut.

Hampir Tertabrak

Dihubungi melalui telepon, kemarin, Kadishub Iwan Soeroso mengakui suara dalam pesan suara yang beredar itu adalah suaranya. Iwan mengatakan, ia memang sengaja membuat pesan suara untuk mengkritisi cara berkendara oknum sopir ambulans yang menurutnya kerap membahayakan. Hal itu terjadi karena Iwan mengaku nyaris menjadi korban tertabrak mobil ambulan.

"Sesuai yang ada di voice note (pesan suara), jadi kejadiannya sekitar malam Selasa lah pukul 20.30 WIB, saya lagi mantau anggota. Pas di Jalan Baru, saya melihat lampu strobo ambulans dari kejauhan. Saya sudah ke pinggir, tapi sopir ambulans itu bawa mobilnya zig-zag (berliku) dan memakan jalan orang, hampir ke bahu jalan. Saya hampir tertabrak, padahal jalan lenggang," kata Iwan.

Tak hanya kali itu, Iwan juga mengaku kerap melihat aksi oknum sopir ambulans di jalanan yang bisa membahayakan pengendara lain.

"Itu yang terakhir pas saya lagi pakai motor. Pada bulan April lalu, mobil saya nyaris terserempet mobil ambulans. Itu saya baru keluar dari minimarket, terus sering juga melihat. Kemarin itu mungkin puncaknya. Makanya saya boleh dong memberikan masukan atau kritik agar tidak terjadi hal yang tidak kita inginkan, kayak kejadian di Pangandaran. Awalnya bawa pasien, terjadi tabrakan meninggal kemudian malah dibawa oleh ambulans lain, jadi jenazah," katanya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved