Ibadah Kurban Saat Idul Adha Berawal dari Kisah Nabi Ibrahim AS Mengorbankan yang Paling Dicintai
Karena itu, pada Hari Raya Idul Adha umat Muslim disunnahkan berkurban dengan hewan terbaik terutama bagi yang mampu.
SETIAP tanggal 10 Dzulhijjah, umat Muslim merayakan Hari Raya Idul Adha atau biasa disebut juga Hari Raya Kurban.
Karena itu, pada Hari Raya ini umat Muslim disunnahkan berkurban dengan hewan terbaik terutama bagi yang mampu. Ibadah kurban ini juga dilaksanakan selama Hari Tasyrik yang berlangsung pada 11,12, dan 13 Hijriah.
Ibadah kurban disunnahkan setelah Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS diiuji oleh Allah SWT untuk melihat seberapa jauh ketakwaan beliau.
Bersumber dari situs Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), pemotongan hewan kurban berawal dari perintah Allah SWT kepada Nabi Ibrahim AS untuk menyembelih putranya, Ismail AS.
Kisah di balik sunnah berkurban saat Hari Raya Idul Adha
Nabi Ismail AS adalah putra Nabi Ibrahim AS dari istrinya Siti Hajar, setelah beliau lama tidak dikaruniai keturunan hingga masa tuanya.
Kemudian Nabi Ibrahim AS berdoa kepada Allah agar diberi keturunan. Doa tersebut tercantum dalam QS Ash-Shafaat (37) ayat 100.
Baca juga: Kapan Idul Adha 2023? Simak Penjelasan Ini, Lengkap dengan Jadwal Puasa Tarwiyah Hingga Arafah
Perintah untuk mengorbankan Nabi Ismail A.S turun melalui wahyu.
Wahyu tersebut turun kepada Nabi Ibrahim AS melalui mimpi saat Nabi Ismail AS mencapai usia dewasa.
Dalam mimpi tersebut, Allah SWT memerintahkan Nabi Ibrahim AS untuk menyembelih sang putra.
Nabi Ibrahim AS kemudian menyampaikan isi mimpi tersebut kepada Ismail AS yaitu melaksanakan perintah Allah SWT untuk menyembelih sang putra.
Nabi Ibrahim AS berkata : “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu “maka pikirkanlah apa pendapatmu? Ismail AS menjawab: Wahai Bapakku kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu. InsyaAllah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar.” (QS Ash-Shafaat ayat 102).
Tanpa ragu Nabi Ismail AS meminta sang ayah untuk mematuhi dan mengerjakan perintah Allah.
Selain itu, beliau berjanji kepada Nabi Ibrahim AS, bahwa akan menjadi seorang yang sabar dalam menjalani perintah tersebut.
Kemuliaan sifat Nabi Ismail AS dipuji oleh Allah dalam Al-Quran surat Maryam ayat 54 yang berbunyi: “Dan ceritakanlah (Hai Muhammad kepada mereka) kisah Ismail AS (yang tersebut) di dalam Al Qur’an. Sesungguhnya ia adalah seorang yang benar janjinya, dan dia adalah seorang rasul dan nabi.” (QS Maryam: 54)
Menguji ketakwaan dengan mengorbankan hal yang paling dicintai
Kemudian dengan keteguhan dan tanpa keraguan, Nabi Ibrahim AS bersiap untuk mengorbankan anak tercintanya dan membaringkan-nya.
Meskipun akan dikorbankan, Nabi Ismail AS sama sekali tidak menunjukkan keraguan dan menaati instruksi dari ayahnya.
Baca juga: Jelang Idul Adha 2023, Penjual Hewan Kurban di Bogor Ini Tawarkan Sapi dan Kambing Lewat TikTok
Melansir situs Baznas, saat Nabi Ibrahim AS akan mengayunkan parang, Allah SWT menggantikan tubuh Nabi Ismail AS dengan sembelihan yang besar.
Seekor domba (kibas) jantan dari Surga, berwarna putih, bermata bagus, dan memiliki tanduk.
Hal ini tertuang dalam Al-Quran surat Ash-Shafaat ayat 104-107.
Kejadian ini tentu sebuah mukjizat dari Allah dan perintah mengorbankan Nabi Ismail AS hanya sebuah ujian bagi Nabi Ibrahim AS dan sang putra untuk melihat sejauh mana ketaatan dan cinta Mereka kepada Sang Pencipta.
Ujian tersebut tentu sangat berat mengingat Nabi Ibrahim AS sangat menyayangi Nabi Ismail AS.
Meskipun demikian, Keduanya tetap teguh dan setia melaksanakan perintah Allah SWT dan lulus dalam ujian tersebut.
Kejadian ini menjadi asal mula sunnah berkurban bagi umat Islam setiap Hari Raya Idul Adha.
Ibadah kurban dimaknai sebagai bentuk kepasrahan kepada Allah untuk mendekatkan diri kepada Sang Maha Pencipta.
Baca juga: Sambut Bulan Haji, Peternak Domba di Purwakarta Bersemangat Siap Raup Cuan dari Pembeli Hewan Kurban
Berkurban juga tercantum dalam Al Quran surat Al-Kautsar ayat 1-2 yang berbunyi: “Sesungguhnya Kami telah memberikan nikmat yang banyak. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berkurbanlah.” (QS Al-Kautsar : 1-2).
Bagi umat Islam yang memenuhi ketentuan atau syarat sah berkurban, sebaiknya menyegerakan berkurban sesuai dengan kemampuan Anda. (*)
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, Asal Mula Sunnah Berkurban saat Idul Adha",
Bupati Tasikmalaya Dilaporkan ke Polisi, Dituduh Peras Pengusaha soal Pengadaan Hewan Kurban |
![]() |
---|
Masyarakat di Sekitar Kawasan TPA Sarimukti Terima Hewan Kurban dari Daya Group |
![]() |
---|
Berbagi Bahagia Di Pelosok Negeri, Dompet Dhuafa Distribusikan 36.709 Hewan Kurban |
![]() |
---|
Tebar Hewan Kurban 1446 H: Dompet Dhuafa Yogyakarta Jangkau 15.600 Penerima Manfaat |
![]() |
---|
Okupansi Hotel di Bandung Lesu selama Libur Hari Raya Idul Adha, Padahal Kunjungan Wisatawan Naik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.