Peringatan Satu Tahun Eril Berpulang, Ridwan Kamil Menangis, Ibu Cinta Luncurkan Buku 'Cuma Rindu'

Petang hari itu, orang-orang di taman-taman sekeliling GOR Saparua membicarakan berbagai kisah mengenai Emmeril Kahn Mumtadz.

Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Hermawan Aksan
Tribun Jabar
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil beserta istri berfoto saat peluncuran buku berjudul Cuma Rindu di GOR Saparua, Bandung, Jumat (26/5/2023). Buku karya Attalia Praratya diluncurkan saat peringatan satu tahun meninggalnya Emmeril Kahn Mumtadz di Sungai Aare, Swiss. 

Laporan Wartawan TribunJabar.id, Muhamad Syarif Abdussalam

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Ribuan benih pohon dibagikan kepada para tamu undangan, masyarakat, dan komunitas yang berdatangan ke GOR Saparua Bandung.

Sebanyak 10 ribu paket kebutuhan pokok pun telah diterima masyarakat kurang mampu di berbagai pelosok Jawa Barat.

Petang hari itu, orang-orang di taman-taman sekeliling GOR Saparua membicarakan berbagai kisah mengenai Emmeril Kahn Mumtadz.

Bukan hanya mengenai kisah kepergiannya di Sungai Aare, Swiss, setahun lalu, mereka lebih sering membicarakan semangat putra Gubernur Jabar Ridwan Kamil tersebut semasa hidupnya.

Baca juga: Di Tangan Gabriel, Limbah Karangan Bunga Eril Jadi Karya Seni, Dipamerkan Hari Ini di GOR Saparua

Semangat Emmeril yang giat membantu sesama dan kepeduliannya terhadap lingkungan tampak hidup kembali dalam kegiatan peringatan satu tahun meninggalnya pria yang akrab disapa Eril ini.

Ya, setahun sudah Eril pergi, tapi jejak dan kehadirannya masih begitu terasa bagi orang-orang yang mengenalnya.

Puisi-puisi karya masyarakat tentang Eril pun dibacakan di salah satu pojok taman, dikelilingi berbagai lukisan kiriman masyarakat, yang juga masih bercerita tentang Eril.

Berbagai karya seni, poster, bahkan olahan limbah dari ribuan karangan bunga untuk Eril pun dipajangkan di sini. Bergabung di sela tulisan kata-kata mutiara dari Eril.

Pada acara yang diselenggarakan malam harinya, tampak orang tua Eril, Ridwan Kamil dan Atalia Praratya.

Mereka mungkin masih bisa tersenyum, tapi mata mereka yang basah tidak bisa berbohong, menampakkan bahwa mereka sangat merindukan sang putra sulung.

Tidak sekadar pembacaan doa dan tausiah, acara ini diisi oleh sederet kegiatan mengenang Eril.

Dari mulai penayangan video mengenai perjalanan hidup Eril, sampai launching buku karya Atalia Praratya yang berjudul Cuma Rindu sampai parfum yang terinspirasi dari alam tempat Eril meninggal di Sungai Aare.

Video kesaksian warga yang ditolong oleh Eril semasa hidup pun ditayangkan.

Juga karya-karya literasi yang mengulas tentang Eril.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved