Pilkades 2023
Apa Itu Andaru? Mitos yang Masih Dipercaya di Momen Pilkades, Termasuk di Majalengka Hari Ini
Sebanyak 64 desa di Kabupaten Majalengka menggelar pilkades (pemilihan kepala desa) serentak pada Sabtu (27/5/2023), hari ini.
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Hermawan Aksan
Dari kisah itu, kata Rais, masyarakat di sejumlah daerah kemudian menerapkannya dalam setiap ada pemilihan calon pemimpin, tak terkecuali di Majalengka.
Rais menjelaskan, tidak hanya pada pilkades, tapi juga utuk level yang lebih atas, yakni pilkada.
"Tradisi ini di beberapa daerah masih hidup. Namanya mungkin beda-beda, tapi ya ke sana juga arahnya,” jelas dia.
Jika ditarik dalam konteks modernisasi ini, andaru bisa diartikan sebagai rakyat.
Ketika seorang calon memiliki kepribadian yang baik, iktikad baik untuk menyejahterakan rakyatnya, peluang yang bersangkutan untuk terpilih sebagai kades sangat besar.
“Rakyat akan datang, akan menjatuhkan pilihan kepada dia. Maka sudah dipastikan dia akan menang."
"Dan ketika sifatnya berubah jadi tidak amanah, korupsi, sewenang-wenang maka rakyat pun akan menjauhi. Ya seperti Wahyucakraningrat itu."
"Meskipun sudah masuk, tapi ketika tidak tahan godaan maka akan keluar lagi,” katanya.
Salah satu calon kuwu di Kecamatan Maja, Taufik, mengatakan, tradisi tersebut kembali kepada masing-masing orang.
Namun, Taufik menilai mencari andaru jatuh saat ini akan terasa lebih sulit.
“Sekarang mah sangat susah ya. Karena sudah banyak penerangan. Saya mah nggak mencari, tapi nunggu pulung aja, nunggu keberuntungan,” ujar Taufik, saat dihubungi terpisah. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.