Update Study Tour SMAN 21 Bandung yang Gagal, Kantor Travel yang Disewa Ternyata Sudah Lama Tutup

Kantor travel yang disewa SMAN 21 untuk studi tour ke Yogyakarta, diketahui sudah lama tutup. Bahkan di pagar bangunan gedung tertulis akan dijual.

|
tribunjabar/Nazmi Abdurahman
Suasana kantor travel yang disewa SMAN 21 untuk karya wisata ke Yogyakarta, di Jalan H. Moch Sikat nomor 20, Pasirkaliki, Kota Bandung, Rabu (24/5/2023). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nazmi Abdurahman. 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kantor travel yang disewa SMAN 21 untuk study tour ke Yogyakarta, diketahui sudah tutup. 

Dalam jadwal kegiatan karya wisata SMAN 21 yang dilihat Tribun Rabu 24 Mei 2023, tertulis bahwa agenda travel tersebut bernama Grand Traveling Indonesia berlokasi di Jalan H Moch Sikat nomor 20, Pasirkaliki, Kota Bandung.

Saat Tribun mendatangi kantornya, suasana bangunan dua lantai itu nampak kosong.

Di depan pagar, terpasang spanduk jika bangunan tersebut akan dijual. 

Menurut salah satu warga, bangunan tersebut sudah lama kosong dan hanya sesekali dibersihkan pekerjanya. 

"Suka ada yang bersihkan tapi gak tiap hari ada," ujar Ahmad. 

Baca juga: BREAKING NEWS, Siswa SMAN 21 Bandung Demo, Study Tour Mendadak Batal, Bayar Rp 1,3 Juta Per Siswa

Sebelumnya diberitakan bahwa ratusan siswa SMAN 21 Bandung demo karena kecewa tak terealisasinya kegiatan karya tulis (study tour) ke Yogyakarta selama tiga hari yang rencananya sejak 24 Mei 2023 sampai 26 Mei 2023.

Perwakilan siswa kelas 11 yang hendak berangkat study tour ini, Andhika mengaku dia bersama ratusan temannya merasa kecewa lantaran tak jadi pergi ke Yogyakarta.

Padahal, katanya, uang sudah masuk ke sekolah.

"Tapi, tiba-tiba semalam kami dikabarkan jika pergi ke Yogyakarta ini enggak jadi tanpa ada alasan yang jelas. Tadi juga ada rapat orangtua dan dengar-dengar uang yang sudah dibayarkan siswa ini dibawa pihak travel," ujarnya saat ditemui di lokasi, di SMAN 21 Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat.

Andhika mengatakan, seharusnya mereka ini akan berangkat hari ini pukul 16.00 WIB. Dia pun menjelaskan, per siswanya membayar uang Rp 1,3 juta untuk pergi ke Yogyakarta.

"Rencana ke Yogyakarta itu sudah ada setelah lebaran. Dan per siswanya Rp 1,3 juta. Seminggu sebelum hari H sudah harus lunas semua. Siswa yang ikut dalam studi tour ini sebanyak 300 lebih siswa yang terdiri dari 11 kelas, yakni enam kelas IPA dan lima kelas IPS," ujarnya.

Para siswa yang merasa kecewa itu pun melakukan aksi unjuk rasa dengan damai pada pukul 10.00 WIB.(*)

 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved