Haji 2023

Jemaah Haji Diimbau Waspadai Kaki Melepuh saat di Madinah, Begini Tips yang Harus Diperhatikan

Jemaah haji harus memerhatikan beberapa hal agar proses ibadah di Arab Saudi berjalan khusuk dan lancar, satu di antaranya memperhatikan alas kaki

Editor: Hilda Rubiah
Kompas.com/SHUTTERSTOCK/SAMAREEN
Ilustrasi - Kabid Kesehatan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, M Imran membagikan tips bagi jemaah haji yang akan ibadah di Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi.  

TRIBUNJABAR.ID - Menjelang Idul Adha 2023, jemaah haji Indonesia mulai berangkat ke Arab Saudi secara bertahap.

Sebanyak 7.510 jemaah haji Indonesia mulai berangkat ke Arab Saudi hari ini, Rabu (24/5/2023).

Sebelum berangkat, jemaah haji harus memerhatikan beberapa hal agar proses ibadah di Arab Saudi berjalan khusuk dan lancar.

Satu di antaranya memperhatikan alas kaki yang dipakai saat pelaksanaa haji di Arab Saudi.

Pasalnya, saat pelaksanaan ibadah haji di Arab Saudi adalah jemaah haji mengalami kaki melepuh saat di Madinah.

Kaki melepuh itu biasanya terjadi saat jemaah haji memaksakan diri nekat berjalan tanpa alas kaki di tengah teriknya sinar matahari.

Kabid Kesehatan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, M Imran mengatakan, kehilangan sandal sering terjadi karena ketika masuk masjid kerap meninggalkan sandal.

Namun kemudian, mereka keluar dari pintu berbeda. Apalagi, Masjid Nabawi begitu luas.

“Dan biasanya, jemaah haji Indonesia itu menyepelekan. Dianggap jarak masjid ke hotelnya itu dekat, mereka memaksa jalan kaki tanpa sandal,” tutur dia.

Kenekatan itu akan berdampak panjang. Panasnya jalan membuat kaki jemaah haji bisa melepuh.

"Pelataran Masjid Nabawi dan Masjidil Haram itu berbeda," ucap dia.

Jika di Masjidil Haram, keramiknya itu dingin sekali pun di luar panas.

Sedangkan di Masjid Nabawi itu tetap panas dan jarang sekali ada yang memahami kondisinya.

“Jika parah, mungkin mereka akan mendapatkan rawat inap seminggu. Apalagi jemaah yang memiliki risiko lain yakni diabetes, prosesnya sembuh bisa dua minggu,” ungkapnya.

Imran menjelaskan, dengan masa penyembuhan yang cukup panjang, akan sangat mengganggu jadwal ibadah jemaah.

Halaman
12
Sumber: Kompas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved