Dianggap Kurang Nasionalis, Suara Ganjar dan Anies Beralih ke Prabowo Jika Piplres Digelar Hari Ini

Elektabilitas Ganjar dan Aies mengalami penurunan dan beralih ke Prabowo. Ada beberapa alasan, salah satunya faktor nasionalisme.

Foto Kolase Tribunnews.com
Para capre yang diperkirakan akan bertarung di 2024. 

TRIBUNJABAR. ID - Elektabilitas dua calon presiden mengalami penurunan.

Sebaliknya satu calon presiden lainnya mengeruk keuntungan dari kondisi ini karena elektabilitasnya meningkat.

Hal ini terlihat dari hasil survei dari Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA yang mengungkapkan Prabowo Subianto unggul dibandingkan Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) jika pemilihan presiden (pilpres) 2024 digelar hari ini.

Faktor nasionalisme menjadi satu dari empat alasan yang membuat suara Anies dan Ganjar beralih ke Prabowo.

Selain itu berdasarkan survei, elektabilitas Gubernur Jawa Tengah itu menurun akibat berbagai isu.

"Suara Ganjar banyak lari ke Prabowo Subianto. Mengapa larinya ke Prabowo bukan ke Anies? karena positioning dan karakter Prabowo dilihat lebih nasionalis dibanding Pak Anies," papar Peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby,

Adjie menyebutkan bahwa  sejumlah alasan lainnya turut membuat suara Anies dan Ganjar turun.  

Alasan kedua adalah mayoritas pemilih atau responden yang mengingkan sosok capres yang strong leader yang mampu tumbuhkan ekonomi. 

"Saat ini masyarakat membutuhkan pemimpin yang kuat setelah tiga tahun Indonesia dilanda pandemi Covid-19 yang telah memporakporandakan ekonom," kata Prabowo.  

Sementara sosok  yang dipersepsikan atau diasosiasikan sebagai strong leader yang mampu tumbuhkan ekonomi dari tiga capres ini adalah Prabowo Subianto. Prabowo dianggap lebih nasionalis dibanding dau pesaingnya.  

Alasan berikutnya adalah kemampuan Prabowo mengelola pemerintahan menjadi keunggulan.

Terlebih, saat ini Prabowo Subianto menjabat sebagai Menteri Pertahanan.

"Kemudian alasan berikutnya mengapa Prabowo unggul karena dilihat sebagai tokoh sentral yang mampu diterima oleh berbagai spektrum politik," tutur Adjie.

Dalam survei ini, Prabowo Subianto memperoleh elektabilitas di angka 33,9 persen, Ganjar Pranowo di angka 31,9 persen dan Anies Baswedan di angka 20,8 persen.

Kemudian, terdapat sekitar 13,4 persen yang belum menentukan pilihan dengan menjawab tidak tahu atau tidak jawab.

"Jadi yang masih undecided voters angkanya kurang lebih sekitar 13,4 persen," jelas Adjie.

Survei dilakukan terhadap 1.200 responden dengan teknik wawancara tatap muka menggunakan kuesioner pada 3-14 Mei 2023.

Survei kualitatif ini metode multi stage random sampling terhadap survei terbaru LSI Denny JA ini memiliki margin of error sebesar ±2,9 persen. (*)

Artikel ini sudah tayang di Kompas.com

Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved