Beras Bantuan Sosial Tak Layak Konsumsi Dibagikan di Indramayu, Ternyata Bukan Kasus Pertama

Perum Bulog Indramayu menarik lagi beras bantuan sosial (bansos) yang dinilai tidak layak konsumsi di Desa Dadap, Kecamatan Juntinyuat, Indramayu.

Penulis: Handhika Rahman | Editor: Giri
Istimewa
Tangkapan layar bansos beras tidak layak konsumsi di Desa Dadap, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, Kamsi (18/5/2023). 

TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Perum Bulog Indramayu menarik lagi beras bantuan sosial (bansos) yang dinilai tidak layak konsumsi di Desa Dadap, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, Kamis (18/5/2023).

Kondisi beras kualitas medium yang merupakan program bantuan ketahanan pangan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) itu kondisinya berkutu, berjamur, dan menggumpal.

Ketika dilakukan pengecekan oleh pemerintah desa, sedikitnya ada tiga karung yang kondisinya tidak layak konsumsi.

Walau hanya rusak beberapa karung, Perum Bulog berinisiatif untuk mengganti semua bantuan beras dengan yang baru.

Di Desa Dadap diketahui total ada 1.374 keluarga penerima manfaat (KPM) yang mendapat program bantuan tersebut.

Masing-masing KPM mendapat bantuan 10 kilogram atau satu karung beras. Penyaluran bantuan ini merupakan tahap kedua.

"Kami siap siaga 24 jam. Kalau ada keluhan pasti akan kita langsung ganti secepat mungkin," ujar petugas Gudang Singakerta 2 Bulog Indramayu, Sopiansyah, di Balai Desa Dadap, Kamis.

Sopiansyah menyampaikan, sejauh ini, keluhan soal bantuan beras tidak layak konsumsi hanya ditemukan di Desa Dadap.

Ia juga berharap, kondisi serupa tidak terjadi di desa-desa yang lain.

Di sisi lain, kata Sopiansyah, pihaknya sengaja mengganti semua beras bantuan dengan yang baru walau kondisi beras yang rusak hanya ada beberapa karung.

Hal ini untuk menjamin kualitas bansos beras yang nantinya akan diterima oleh masyarakat.

"Pihak kita juga melakukan pengecekan, ternyata ada enam karung atau 60 kilogram tapi ini kami ganti semua demi kenyamanan masyarakat," ujar dia.

Sopiansyah mengatakan, rusaknya sebagian beras bantuan itu terjadi karena faktor alam.

"Ketika muat (diangkut ke dalam truk) pada sore hari itu sebelumnya sudah terjadi turun hujan," ujarnya.

Pada saat itulah, ujar Sopiansyah, kemungkinan beras bantuan untuk masyarakat Desa Dadap kondisinya basah hingga membuatnya berjamur karena lembap.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved