Hippi Dorong Anak Muda Kembangkan Ekonomi Kreatif di Jabar.dan Usaha Harus Bertujuan untuk Ibadah

Menurut Cucu Sumarna, Ketua Himpunan Pengusaha Persatuan Islam (Hippi), Jabar punya banyak komunitas anak muda kreatif sebagai modal kembangkan usaha

Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Darajat Arianto
TRIBUNJABAR.ID/NAZMI ABDURAHMAN
Ketua Umum Pimpinan Pusat Persatuan Islam (PP Persis), Jeje Zaenudin (kiri) bersama Ketua Himpunan Pengusaha Persatuan Islam (Hippi), periode 2023-2028 saat diwawancarai di Hotel Grand Pasundan Bandung, Kamis (18/5/2023). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nazmi Abdurahman

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Jawa Barat menjadi provinsi potensial untuk mengembangkan ekonomi kreatif.

Hal itu diungkapkan Cucu Cumarna, seusai dilantik sebagai Ketua Himpunan Pengusaha Persatuan Islam (Hippi), periode 2023-2028 di Hotel Grand Pasundan Bandung, Kamis (18/5/2023).

Menurutnya, Jabar memiliki banyak komunitas anak muda kreatif sebagai modal mengembangkan peluang usaha dibidang ekonomi kreatif.

"Sekarang berwirausaha tidak harus tetap muka, kreativitas anak muda harus didorong dan saya lihat banyak komunitas anak-anak muda di Jabar yang harus kita dorong usahanya," ujar Cucu.

Saat ini, kata dia, di Jabar baru ada sekitar 150 pengusaha dari berbagai sektor yang bergabung bersama Hippi.

Baca juga: Puluhan Pelaku Usaha Wisata di Bandung Barat Jalani Pelatihan Digital Marketing

"Itu baru Jabar, nanti ada dari daerah lainnya, karena Persis ini kan se Indonesia. Mudah-mudahan malah bisa buka di luar negeri karena sekarang kita sudah tidak ada batas ruang dan waktu," katanya.

Semua pengusaha, kata dia, dapat bergabung dengan Hippi, tidak hanya anggota Persis dan simpatisan saja.

"Di luar simpatisan juga bisa gabung. Paling penting punya semangat untuk berusaha dan tidak membatasi usaha apa, besar, ada niat atau punya usaha," ucapnya.

Ketua umum Pimpinan Pusat Persatuan Islam (PP Persis), Jeje Zaenudin menambahkan, Hippi merupakan organisasi di bawah naungan Persis.

Saat ini pengurus intinya ada 60 orang.

"Seluruh komponen dan potensi yang ada di internal jam'iyah untuk bersatu bergabung menggerakkan roda ekonomi untuk kepentingan jam'iyah internal dan seluruh kaum Muslim yang bisa bekerja sama dan bersinergi dengan para pengusaha dan pemikir usaha syariah," ujar Jeje.

Prinsip berniaga Hippi, kata dia, harus bertujuan untuk ibadah, apalagi menyangkut pemberdayaan harta.

Baca juga: Bantu Pelaku UMKM dan Enterpreneur, Agensi Ini Tawarkan Solusi Digital dari Permasalahan Bisnis

Sebab, kata Jeje, dalam Al Quran jelas diperintahkan agar bersungguh-sungguh membela agama Allah dengan harta kekayaan dan jiwa raga.

"Jadi sebelum jiwa raga harus harta benda dulu, karena kalau harta benda saja tidak mau berkorban bagaimana jiwa raga. Ini prinsip berniaga kita, maka istilahnya niaga kita, ibadah kita," ucap Jeje. (*)

Silakan baca berita terbaru Tribunjabar lainnya, klik GoogleNews

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved