Peringati Hari Telekomunikasi Internasional, Telkom Ciptakan Kesetaraan Akses Startup Digital

Telkom menciptakan kesetaraan akses startup digital untuk memperingati hari telekomunikasi Internasional

Editor: Siti Fatimah
pixabay
Ilustrasi startup 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Peringatan Hari Masyarakat Telekomunikasi dan Informasi Sedunia (World Telecommunication and Information Society Day/WTISD) pada 17 Mei 2023 didorong untuk menciptakaan kesetaraan akses, termasuk dalam penciptaan startup digital se-Indonesia.

Hanif Muchdatul Ayunda, Ketua Koordinator Pusat Pengembangan Kewirausahaan Inkubator Bisnis Teknologi (IBT) Universitas Teuku Umar, Aceh, menyebutkan, SDM di kampusnya sebenarnya sudah relatif memadai dalam menyediakan layanan teknologi.

“Hanya akses, kesempatan kami di Aceh ini bisa dibilang masih kurang. Terutama akses atas informasi, peluang, dan terutama permodalan dalam penciptaan startup digital, yang masih sangat jauh dengan di Pulau Jawa,” katanya.

Baca juga: Telkom Siapkan Infrastruktur Telekomunikasi serta SNG untuk Media Center KTT ASEAN 2023

Karenanya, ketika ada kesempatan kompetisi yang diadakan Belmawa Dikti Kemendikbud dan Kemenpora, UTU mengirimkan banyak proposal bidang kewirausahaan.

Hal tersebut merupakan menjadi acuan bahwa semangat kewirausahaan mahasiswa di UTU sangat tinggi.

Menurut Hanif, pihaknya juga sudah digandeng Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Aceh serta BBPOM Aceh dalam sejumlah Kerjasama terkait.

Akan tetapi, sekali lagi, untuk berkembang lebih luas untuk program IBT belum bisa dilakukan lebih maksimal. 

“Ini menjadi tantangan bersama karena sebenarnya kan startup itu tak ada batasan jarak dan waktu. Semuanya bisa maju berkembang menyediakan layanannya kepada seluruh dunia tanpa melihat lokasinya dari mana,” katanya.

Dia mengapresiasi salah satu upaya PT. Telkom untuk mengajak masyarakat Aceh dengan sokongannya pada program terkait startup seperti IndigoSpace Aceh.

Ini dinilainya mampu membuka mata generasi muda atas peluang hadirnya startup baru dari Aceh yang dapat mendunia, dan sejauh ini telah ada 7 startup dari Tanah Rencong tersebut.

Baca juga: Optimalkan Peluang UMKM di Industri, Program Kewirausahaan Telkom Diasah Kapabilitas Digital

Mengacu data, sebaran usaha rintisan digital (startup) masih timpang antara Pulau Jawa dengan luar Pulau Jawa, sekalipun potensi sumber daya manusia (SDM) sebetulnya sudah mulai seimbang.

Riset Tech in Asia menunjukkan, sepanjang 2022 lalu, hanya tiga startup dari luar Pulau Jawa yang peroleh pendanaan dari total 264 pendanaan. Ketimpangan terjadi ketika 205 startup tersebut berasal dari Jakarta.

Senada hal tersebut, venture capital ternama yakni East Venture dalam Digital Competitiveness Index 2022 juga menyebutkan, hanya Kota Denpasar sebagai satu-satunya kota di luar Pulau Jawa yang memiliki peringkat daya saing digital.

Padahal, riset dari Deloitte menunjukkan, praktik inklusi dalam bisnis memiliki dampak langsung terhadap performa perusahaan.

Perusahaan yang menduduki peringkat tertinggi pada ranah praktik inklusi bisnis memiliki arus kas 2,3 kali lebih tinggi dan 1,8 kali lebih cepat beradaptasi terhadap perubahan.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved