Menikmati Klappertaart di Sprekken Cafe, Sajian Kue Kelapa yang Creamy dan Gurih, Ini Dua Pilihannya

Jika berkunjung ke Sprekken Cafe, pengunjung akan disuguhkan kue klappertaart yang bisa ditemukan di etalase kuenya.

Penulis: Putri Puspita Nilawati | Editor: Darajat Arianto
TRIBUNJABAR.ID/PUTRI PUSPITA
Sajian kue kelapa Denhaag Klappertaart di Sprekken Cafe Jalan Bangreng Kota Bandung 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Putri Puspita

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Jika berkunjung ke Sprekken Cafe, pengunjung akan disuguhkan kue klappertaart yang bisa ditemukan di etalase kuenya.

Klappertaart adalah salah satu kue oleh-oleh yang bisa dibawa wisatawan saat liburan ke Bandung.

Meskipun eksis di Bandung, siapa sangka ternyata Klappertaart ini adalah kue khas Manado yang diadaptasi dari bahasa Belanda, yaitu klapper dan tart.

Dalam bahasa Belanda, klapper memiliki arti kelapa dan tart artinya kue.

Kue kelapa ini memiliki rasa yang creamy dan gurih ketika dinikmati.

Dibuat dari bahan dasar kelapa, tepung terigu, susu, mentega, dan telur, kue kelapa ini menjadi favorit oleh-oleh ketika berkunjung ke Bandung.

Salah satu Klappertaart yang masih eksis hingga 15 tahun ini adalah Denhaag Klappertaart yang dibangun oleh Jacky Rezano Masui dan disajikan di restonya, Sprekken Cafe.

Baca juga: Asyiknya Nongkrong di Sprekken Cafe, Tempat Kuliner di Bandung Bergaya Tropical Bernuansa Eropa

Jacky mengatakan awalnya ia berinovasi dengan berbagai rasa kue kelapa.

Namun ternyata pengunjung hanya menyukai rasa yang original.

"Sekarang Denhaag Klappertaart menghadirkan 2 jenis saja, yang panggang dan basah," ujar Jacky, di Jalan Bangreng No 3, Buah Batu, Selasa (16/5/2023).

Ia mengatakan untuk Klappertaart basah hanya bertahan 12 jam saja, sedangkan Klappertaart panggang bertahan 24 jam.

Untuk membuat kue kelapa ini, Jacky sama sekali tidak menggunakan bahan pengawet.

Oleh karena itu kadang ada beberapa pelanggan yang komplain kuenya cepat basi.

Melihat perkembangan pengunjung yang datang ke tokonya, Jacky pun berinovasi dengan pilihan kue yang disediakan.

"Awalnya banyak pengunjung yang tanya di sini ada kue brownies atau bolen nggak?" katanya.

"Saya pikir ya kalau mau cari kue lain datang saja ke tempat lain, karena di sini hanya jual kue kelapa. Tapi mau tidak mau saya harus ikut kemauan pasar," ucap Jacky.

Ia melihat wisatawan saat ini menginginkan one stop shopping yang mempermudah mereka dalam berbelanja oleh-oleh.

Baca juga: Elder Wand Cafe, Tempat Kuliner Asyik di Bandung Timur yang Terjangkau, Cocok buat Melepas Penat

"Jadi sekarang Denhaag Klappertaart menghadirkan kue-kue lain yang produknya semua kita bikin sendiri," ujarnya.

Hal terbaru lainnya yang dilakukan Denhaag Klappertaart adalah Jacky memanfaatkan teknologi internet untuk menjual produknya yang telah memiliki 9 toko di Bandung. (*)

Silakan baca berita terbaru Tribunjabar.id, klik GoogleNews

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved