Dedi Mulyadi Mundur dari Golkar

Dedi Mulyadi Pindah Partai, Pengamat Politik Sebut Partai yang Cocok Jika Ingin Maju di Pilgub Jabar

Firman Manan, pengamat politik Unpad mengatakan, keputusan Dedi Mulyadi meninggalkan Golkar kemungkinan besar terkait dengan Pemilihan Gubernur Jabar

Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Darajat Arianto
Kanal YouTube KANG DEDI MULYADI CHANNEL
Firman Manan, pengamat politik Unpad mengatakan, keputusan Dedi Mulyadi meninggalkan Golkar kemungkinan besar terkait dengan Pemilihan Gubernur Jabar 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nazmi Abdurahman

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Mantan Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi dikabarkan keluar dari partai Golkar.

Firman Manan, pengamat politik dari Unpad mengatakan, keputusan Dedi Mulyadi meninggalkan Golkar kemungkinan besar berkaitan dengan Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2024.

"Kalau kita mau menduga, pertama dugaannya terkait dengan Pilgub Jabar 2024, karena bagaimana pun kalau Kang Dedi tetap di Golkar, sekarang kan ada Ridwan Kamil sebagai Gubernur petahana, jadi ada masalah itu sebetulnya," ujar Firman, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (11/5/2023).

Kemungkinan lainnya, kata dia, kalau pun Ridwan Kamil tidak maju di Pilgub Jabar, kecil kemungkinan Golkar bakal mencalonkan Dedi Mulyadi sebagai Gubernur pada Pilgub Jabar 2024.

"Kelihatannya belum tentu Dedi Mulyadi yang direkomendasikan oleh Golkar, itu berdasarkan dinamika politik terakhir yang saya dengar, sehingga tentu harus mencari perahu yang baru," katanya.

Baca juga: Komentar Dedi Mulyadi soal Pengunduran Diri dari Partai Golkar, Hanya Sampaikan Tiga Kata

Saat ini, Dedi Mulyadi tengah dikaitkan dengan dua partai yakni PDIP dan Gerindra. Menurutnya, kedua partai itu saat ini belum memiliki kader yang kuat untuk dicalonkan di Pilgub Jabar nanti.

"Jawa barat ada Gerindra, PDIP dan PKS, kalau PKS kan sulit membayangkan Kang Dedi Mulyadi masuk PKS," kata dia.

"Jadi pilihannya secara rasional tinggal PDIP dan Gerindra, cuma menurut saya kalau Gerindra cukup berat ya, karena hari ini ada sosok Iwan Bule yang sudah sangat serius dan jabatannya wakil ketua dewan pembina menggantikan Sandiaga Uno," ucapnya.

Menurutnya, Gerindra dan PDIP merupakan dua partai yang cocok untuk Dedi Mulyadi, meski dikenal sebagai sosok yang kental dengan budaya, namun Dedi Mulyadi dianggap moderat.

"Walaupun lebih terlihat sisi kulturalnya, tapi setahu saya tidak ada masalah dengan teman-teman Nasionalis, seharusnya tidak ada masalah dengan Gerindra dan PDIP," ucapnya.

Apalagi dalam Pilgub nanti, Gerindra dan PDIP masih belum memiliki sosok yang kuat untuk didorong maju dalam Pilgub Jabar.

Baca juga: BREAKING NEWS, Dedi Mulyadi Mundur dari Golkar, Surat untuk Ketum Airlangga Sudah Beredar

"Gerindra dan PDIP saat ini tidak memiliki figur yang kuat untuk Pilgub Jabar, jadi memang Dedi Mulyadi punya nilai jual itu, kalau memang persiapan menuju Pilgub Jabar," ujarnya.

"Apalagi Dedi memiliki masih memiliki basis masa yang cukup loyal di Purwakarta, Karawang dan Bekasi," ucap Firman. (*)

Silakan baca berita terbaru Tribunjabar.id, klik GoogleNews

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved