Rian Mahendra Ungkap Dugaan Penyebab Bus Masuk Jurang di Guci: Ada Penumpang Lepas Handbrake
AKBP Mochammad Sajarod Zakun belum dapat memastikan lantaran masih dalam pendalaman.
TRIBUNJABAR.ID, TEGAL - Kasus kecelakaan bus pariwisata masuk jurang saat mesinnya dipanasi, belum diketahui apa penyebab bus tersebut meluncur.
Bus pariwisata itu diketahui berjalan saat mesinnya dipanasi oleh sopir.
Sang sopir sendiri turun dari bus setelah dia menyalakan mesin.
Tak berselang lama, bus tiba-tiba berjalan sendiri sebelum meluncur masuk jurang.
Lalu apa penyebab bus itu tiba-tiba berjalan? Benarkah karena handrem atau rem tangan bus dilepas dan siapa pelakunya?
Tenaga Ahli PO Kencana, Rian Mahendra lewat akun Instagram pribadinya @rianmahendra83 memberikan pendapat mengenai kejadian bus masuk jurang di obyek wisata Guci tersebut.

Berdasarkan informasi yang didapatkan dari rekan busmania, Rian coba meluruskan kabar tak bertanggung jawab yang beredar soal insiden bus masuk juarang di Guci ini.
Putra Haji Haryanto juragan bus PO Haryanto tersebut menegaskan, kecelakaan tidak ada hubungannya dengan kondisi fisik armada bus.
Apalagi bus tersebut bisa dibilang masih prima, karena memakai sasis Jetbus 3+ Voyager yang relatif baru.

"Kronologi, meluruskan berita2 miring tentang kondisi armada," tulis mantan petinggi PO Haryanto ini.
Rian membenarkan bahwa alasan bus meluncur ke jurang, diduga karena seorang anak menarik tuas handbrake bus.
Dijelaskan juga bahwa anak kecil tersebut berada di area pengemudi, demi mengambil foto.
"Mesin menyala karena penumpang baru naik ke bis, ditinggal ngopi oleh para crew sebentar tiba-tiba ada penumpang (info dari mania adalah seorang anak kecil) melepas handrem untuk membuat dokumentasi ala-ala, spontan bis menggelinding dan masuk jurang," jelasnya.
Rian pun sangat menyayangkan anak kecil tersebut melakukan kesalahan fatal, hingga berujung hilangnya satu nyawa dari insiden tersebut.
"Duh kayak begini nih. Kenapa sih dek? Kenapa mainin handrem?," sambungnya.
Menurut Rian, kejadian ini seharusnya tak terjadi jika para kru dan penumpang saling mengawasi area pengemudi.
Area pengemudi adalah tempat terlarang yang tidak boleh ada orang lain berada di sana, kecuali pengemudi bus.
"Pengemudi tidak boleh membiarkan bus menyala tanpa awak walau posisi berhenti, apalagi di tempat yg rawan seperti turunan," sambungnya.
"Pengemudi tidak boleh membiarkan siapapun kecuali crew dan managemen menduduki atau bermain di area kabin. Sesama penumpang juga harus bisa menegur atau mengingatkan agar hal semacam ini tidak terjadi lagi," jelasnya.
Penjelasan Kapolres Tegal
Kapolres Tegal AKBP Mochammad Sajarod Zakun angkat bicara soal kabar anak anak lepas rem tangan picu Bus PO Duta Wisata terjun ke Sungai di Guci, Tegal, Jawa Tengah, Minggu (7/5/2023).
Melansir dari Tribunjateng.com, AKBP Mochammad Sajarod Zakun belum dapat memastikan lantaran masih dalam pendalaman.
"Untuk saat ini terkait informasi tersebut (red, anak-anak main rem tangan) sedang kami dalami, apakah betul atau tidak," katanya.
AKBP Sajarod mengatakan, pendalaman akan dilakukan setelah bus berhasil dievakuasi dan pihaknya akan melakukan olah TKP.
"Nanti kami lakukan penyelidikan dan olah TKP. Setelah itu kita bisa mengetahui penyebab kendaraan tersebut bisa turun ke bawah," ungkapnya
Penumpang Teriak Histeris Saat Terjun Bebas
Para korban disebut mendapatkan trauma pada kejadian yang terjadi , Minggu (7/5/2023) tersebut.
Seperti diketahui, bus peziarah asal Tangerang Selatan, Banten, itu terjun ke sungai setelah tiba-tiba bergerak saat sedang diparkir tanpa sopir.
Hingga sore hari, RSUD dr. Soeselo Slawi Tegal telah menerima 33 korban luka-luka, dan 1 korban tewas. Semua korban merupakan warga Kelurahan Pakujaya, Kecamatan Serpong, Kota Tanggerang Selatan, Provinsi Banten.
Salah satu korban selamat, Herman (40) bercerita puluhan penumpang panik dan berteriak histeris saat bus yang sedang parkir tiba-tiba meluncur tanpa sopir dan kernet di dalamnya.
"Saya posisi di dalam mobil, bangku nomor 4. Saya sama isteri. Kurang lebih yang sudah masuk 45 orang," kata Herman ditemui di IGD RSUD dr. Soeselo Slawi, Minggu (7/5/2023) sore.
Dia mengatakan setelah mobil dinyalakan, pintu langsung ditutup.
"Pas dihidupin, pintu ditutup mobil langsung turun sendiri. Sempat menghajar batu kali atau pembatas," kata Herman dilansir Kompas.com.
Sontak saat itu kondisi dalam bus timbul kepanikan luar biasa.
Apalagi diketahui tidak ada sopir di dikemudi.
"Orang sudah pada istighfar semua, Allahu Akbar. Panik," kata Herman. Herman saat itu langsung merangkul istrinya dan memepet ke bangku penumpang.
"Alhamdulillah saya aman. Istri juga sehat," kata Herman.
Korban selamat lainnya, Ayum (37) yang duduk di bangku nomor 2 juga mengungkapkan hal senada.
Ayum mengatakan, awalnya, sopir hanya menghidupkan mesin dan langsung pergi hingga akhirnya mobil meluncur ke bawah.
"Semua langsung teriak-teriak. Minta tolong-tolong. Allahu Akbar, Allahu Akbar. (saya) duduk bangku kedua," kata Ayum.
Menurut Ayum, sopir saat menyalakan mesin hanya lewat pintu samping atau tidak naik ke dalam bus.
"Tidak naik, dia (sopir) dari samping pintu, nyalain terus tutup lagi. Enggak naik, ngehidupin (mesin) doang," kata Ayum.
Kabag Tata Usaha RSUD dr. Soeselo Slawi Kabupaten Tegal, Sri Harso mengatakan puluhan korban kecelakaan itu sedang mendapat penanganan medis. Satu di antaranya meninggal dunia.
"Yang meninggal 1 orang atas nama Bapak Marja, warga Serpong, Tanggerang Selatan. Untuk yang luka-luka ada yang perlu penanganan intensif, ada yang perlu di IGD saja," kata Harso.
Sebelumnya diberitakan, sebuah bus pariwisata berisi peziarah asal Tangerang Selatan terjun ke Sungai Awu di kawasan Objek Wisata Guci, Desa Rembul, Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah Minggu (7/5/2023).
Dalam peristiwa itu, puluhan penumpang dilaporkan mengalami luka-luka hingga harus dilarikan ke RSUD Dr. Soeselo Slawi dan Puskesmas Bumijawa. Seorang korban dilaporkan meninggal dunia.
(*)
Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Ini Kata Kapolres Tegal Soal Kabar Anak Anak Lepas Rem Tangan Bus Berujung Terjun ke Sungai di Guci, https://sumsel.tribunnews.com/2023/05/07/ini-kata-kapolres-tegal-soal-kabar-anak-anak-lepas-rem-tangan-bus-berujung-terjun-ke-sungai-di-guci?page=all.
Anak Pedagang Sayur Dianiaya Senior di MAN Kota Tegal, Dikurung di Toilet, Sang Ibu Tuntut Keadilan |
![]() |
---|
Keluh Kesah Pengusaha Bus Pariwisata Asal Cimahi: Terpuruk Dampak Larangan Study Tour Dedi Mulyadi |
![]() |
---|
Dampak Larangan Study Tour Dedi Mulyadi, Pengusaha Pariwisata di Jabar Jual Bus hingga PHK Karyawan |
![]() |
---|
Nestapa Pengusaha Bus Pariwisata di Jabar Terpukul Larangan Study Tour, Satu Per Satu Bus Dijual |
![]() |
---|
Demo Bus Pariwisata Tak Mempan, Dedi Mulyadi Tegaskan Tetap Larang Study Tour |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.