Inflasi di Jabar Saat Ramadan dan Idul Fitri 1444 H Rendah, Dipicu Kenaikan Harga Daging Ayam Ras

Inflasi di Jabar saat Ramadan dan Idul Fitri 1444 H rendah dan salah satunya dipicu kenaikan harga daging ayam ras

Penulis: Nappisah | Editor: Siti Fatimah
Tribun Jabar/Firman Suryaman
Ilustrasi -Harga daging ayam broiler mulai merangkak naik di Pasar Induk Cikurubuk, Kota Tasikmalaya. Kenaikan diprediksi akan terur hingga awal Ramadan 1443 H. 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kepala Badan Pusat Statistik Jawa Barat (BPS Jabar) Marsudijono, mengatakan upaya pemerintah mampu menekan inflasi pada momentum Ramadan dan Idul Fitri 1444 H. 

BPS mecatat, pada April 2023, secara month to month (m-to-m) terjadi inflasi sebesar 0,40 persen. 

"Penyumbang utama inflasi (m-to-m) di antaranya adalah komoditas angkutan antar kota sebesar 0,0509 persen, emas perhiasan sesbar 0,0228 persen," ujarnya, secara virtual pada Selasa (2/5/2023).

Baca juga: Upaya Kendalikan Inflasi Menjelang Lebaran, Pemkot Cirebon Lakukan Ini, Termasuk GPM

Lebih lanjut, bawang merah memberikan andil inflasi sebesar 0,0222 persen, daging ayam ras sebesar 0,0216 persen dan rokok kretek filter sebesar 0,0204 persen.

"Kebetulan lebaran jatuh pada minggu ketiga April 2023, kemungkinan bergejolak di minggu kedua dan setelah lebaran harus diwaspadai," tuturnya. 

Adapun komoditas penyumbang deflasi diantaranya cabai rawit sebesar -0,0319 persen, cabai merah sebesar -0,0156 persen, telur ayam ras sebesar -0,047 persen, sabun cair/cuci piring sebesar -0,0027 persen dan susu cair kemasan sebesar -0,0025 persen.

Sedangkan Inflasi tertinggi terjadi di Kota Tasikmalaya sebesar 0,63 perseb, dan inflasi terendah terjadi di Kota Depok sebesar 0,23 persen.

Baca juga: Gubernur Bank Indonesia Ajak Semua Pihak Kendaliklan Inflasi Melalu GNPIP 2023

Ia menuturkan, Inflasi kalender (y-to-d) sebesar 1,04 persen.

"Kalau kita punya sasaran inflasi kisaran tiga atau empat, kurang lebih inflasi bulan-bulan berikutnya jangan melebih dari angka dua. Supaya nanti kita bisa lebih stabil," jelasnya.

Inflasi tahunan (y-on-y) mencapai 4,55 persen.

Penyumbang utama inflasi tahunan di antaranya adalah komoditas bensin, beras, bahan bakar rumah tangga, rokok kretek filter, dan angkutan dalam kota. 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved