Miliki Bangunan Unik, Istana Singkong Ath Thoriq di Cimari Jadi Pusat Oleh-oleh Baru Khas Ciamis

Laporan wartawan Tribunjabar.id, Andri M Dani

TRIBUNJABAR.ID,CIAMIS – Bagi para pemudik yang hendak kembali ke kota maupun wisatawan yang baru pulang piknik dari Pantai Pangandaran banyak pilihan tempat untuk berburu oleh-oleh ketika melintasi Kota Ciamis.

Dari banyak lokasi pusat oleh-oleh khas Ciamis yang ada di sepanjang jalan nasional jalur selatan via Kota Galendo tersebut, Istana Singkong Ath Thoriq merupakan khazanah baru pusat-pusat oleh-oleh khas Ciamis yang baru hadir pada musim mudik Lebaran 2023 atau libur Idul Fitri 1444 H ini.

Di Istana Singkong Ath Thoriq yang berlokasi di rest area Cimari, Jalan Raya Ciamis-Tasikmalaya, Desa Cimari, Kecamatan Cikoneng, Ciamis tersebut tersedia berbagai kuliner olahan berbahan singkong.

Mulai dari keripik singkong, combring, kecimpring, kerupuk, getuk.

Tak ketinggalan juga tentunya peuyeum singkong serta berbagai camilan kekinian berbahan baku singkong.

Untuk menemukan pusat oleh-oleh “Istana Singkong Ath Thoriq” ini tidak terlalu sulit.

Bangunannya khas bagai istana dengan “seribu” kubah.

Berada persis di sisi jalan nasional jalur selatan via Ciamis di ruas jalan raya Ciamis-Tasikmalaya.

Baca juga: Bingung Cari Oleh-oleh Mudik 2023, Tahu Bungkeng Khas Sumedang Bisa Jadi Pilihan Terbaik

“Bangunannya unik, jadi gampang diingatnya. Berada di sisi jalan raya lagi, jalan besar,” ujar Lilis (25), warga Dusun Puncak Asih Desa Cisadap Ciamis kepada Tribun Sabtu (29/4) siang.

Pada Sabtu siang tersebut, Lilis bersama suaminya tengah berburu sejumlah oleh-oleh untuk dibawa ke tempat kerjanya di Cikarang Bekasi.

Pasangan suami-istri tersebut pulang ke Bekasi usai mudik di Ciamis dengan menggunakan sepeda motor.

“Ceritanya hari ini ama suami mau balik ke Cikarang Bekasi. Senin udah masuk kerja lagi, jadi cari oleh-oleh dulu. Praktis, sambil lewat bisa langsung beli oleh-oleh di sini,” katanya.

Dari sejumlah oleh-oleh yang dibelinya di “Istana Singkong Ath Thoriq” tersebut seperti galendo, sale basah, serta kripik menurut Lilis harganya cukup terjangkau.

Beda lagi dengan Mas Warno (45) pemudik asal Solo yang sedang dalam perjalanan balik ke Bandung bersama istrinya dengan sepeda motor.