TKW Meninggal di Taiwan

Marlinah TKW Subang Ditemukan Tewas Tanpa Busana di Taiwan, Diduga Dibunuh, Ayah Ingin Dibawa Pulang

teman Marlinah, ujar Narin, menelepon keluarganya di Subang dan mengabarkan bahwa anaknya telah meninggal pada hari itu.

Penulis: Ahya Nurdin | Editor: Ravianto
Tangkap layar video
Marlinah (29), warga Desa Kosar, Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Subang, ditemukan meninggal dunia tidak wajar di dalam kamar kos di Taipei, Taiwan. 

TRIBUNJABAR.ID, KAOHSIUNG - Peristiwa memilukan menimpa Marlinah (29), pekerja migran Indonesia (PMI)  asal Kabupaten Subang. Warga Desa Kosar, Kecamatan Cipendeuy, itu ditemukan meninggal dunia di dalam kamar kos di Taipei, Taiwan

Saat ditemukan, jasadnya terbaring di tempat tidur tanpa menggunakan busana. Diduga kuat ia dibunuh.

Narin (55), Marlinah, mengatakan kabar kematian anaknya ia terima, Minggu (15/4).

Dian, yang mengaku teman Marlinah, ujar Narin, menelepon keluarganya di Subang dan mengabarkan bahwa anaknya telah meninggal pada hari itu.

"Katanya diduga meninggal karena dibunuh," ujar Narin saat ditemui usai mengadukan peristiwa yang menimpa anaknya itu ke DPC Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Cabang Indramayu, Jumat (28/4).

Namun, usai mengabari mereka tentang kematian Marlinah, Dian tak bisa lagi dihubungi. Mereka, kata Narin, juga sempat berulang kali  mencoba mengontak Marlinah melalui telepon.

Keluarga Marlinah, TKW asal Subang yang dikabarkan meninggal dunia di Taiwan, saat membuat laporan ke SBMI Indramayu, Jumat (28/4/2023).
Keluarga Marlinah, TKW asal Subang yang dikabarkan meninggal dunia di Taiwan, saat membuat laporan ke SBMI Indramayu, Jumat (28/4/2023). (Tribun Jabar)

Namun, nomor telepon Marlinah sudah tak aktif.

Karena itulah pihak keluarga akhirnya meminta bantuan pemerintah desa untuk mengantar mereka melapor ke SBMI Indramayu.

Jika memang anaknya meninggal, ujar Narin, ia berharap pemerintah bisa membantu.

"Bapak hanya ingin jenazah anak Bapak bisa dipulangkan ke Indonesia," ujarnya. 

Terkait dugaan kasus pembunuhan, pihak keluarga, ujar Narin, menyerahkan sepenuhnya kepada pihak berwajib.

Terlebih peristiwanya sudah ramai diberitakan media massa setempat dan menjadi pembicaraan di media sosial.

Narin mengatakan, keluarga sangat terpukul dengan kabar duka ini. Istrinya, ujar Narin, sampai sekarang bahkan belum bisa menerima kejadian ini.

"Sampai sekarang, istri saya masih terus neleponin nomor anak kami, walau sudah tidak aktif nomornya," ujar Narin.

"Neleponnya selepas magrib, seperti yang biasa ia lakukan nomor Marliah masih aktif."

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved