Damkar Sumedang Minim Pakaian Tahan Api yang Standar, Selama ini Pakai yang Mutunya Rendah

Alat pelindung diri (APD) adalah satu di antara perlengkapan wajib bagi pemadam kebakaran (Damkar) saat bertugas, tapi Damkar di Sumedang minim APD.

Penulis: Kiki Andriana | Editor: Hermawan Aksan
Tribun Jabar
Kondisi bangkai mobil Damkar milik Pemkab Sumedang yang mogok selama enam bulan, Jumat (28/4/2023). 

Laporan Kontributor TribunJabar.id Kiki Andriana dari Sumedang

TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Alat pelindung diri (APD) adalah satu di antara perlengkapan wajib bagi pemadam kebakaran (Damkar) saat bertugas.

Mirisnya, Damkar di Kabupaten Sumedang minim APD.

"Sekarang ada anggaran buat APD, insyaallah masih dalam proses," kata Kepala Bidang Damkar Satpol PP Sumedang, Cece Ruhiyat, kepada TribunJabar.id, Jumat (28/4/2023).

Nilai anggarannya Rp200 juta dan bukan hanya untuk pengadaan APD, tapi juga untuk perlengkapan lainnya.

Padahal, APD yang dinilai baik, tahan panas, dan dapat digunakan untuk menerobos api tatkala evakuasi korban kebakaran, harganya mahal.

Menurut Cece, harga satu set pakaian tahan api seperti itu bisa mencapai Rp70 juta.

Jika anggarannya Rp200 juta, dana itu hanya cukup untuk 2 set pakaian dan pembelian perlengkapan lain.

"Tapi melihat anggaran, paling yang biasa saja," katanya.

Sejauh ini, para petugas Damkar Sumedang juga menggunakan APD, tapi kualitas APD-nya itu di bawah standar.

Problem di tubuh Damkar Sumedang saling tumpuk.

Sebelumnya, mobil water supply mogok dan dibiarkan tanpa perbaikan selama enam bulan.

Satu mobil lain dibiarkan dua bulan mogok.

Akibat hal itu, saat ada peristiwa kebakaran, para petugas Damkar dari UPT Damkar Sumedang Kota dan Bidang Damkar Satpol PP datang ke lokasi kebakaran tanpa mobil.

Selanjutnya, persoalan APD tersebut. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved