Hari Raya Idulfitri 2023

Musyafahah Warga Argasari Kota Tasikmalaya, Bersalaman Sekaligus dengan Seluruh Warga di Satu Tempat

Sebagian warga RW 02 Kelurahan Argasari, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya, punya tradisi unik bermusyafahah Idul Fitri.

Penulis: Firman Suryaman | Editor: Januar Pribadi Hamel
tribun jabar/firman suryaman
Sebagian warga RW 02 Kelurahan Argasari, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya, menggelar musyafahah Idul Fitri 1444 H secara unik. (tribun jabar/firman suryaman) 

Laporan Wartawan Tribun Jabar Firman Suryaman

TRIBUNJABAR. ID, TASIKMALAYA - Sebagian warga RW 02 Kelurahan Argasari, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya, punya tradisi unik bermusyafahah Idul Fitri.

Seperti pada Idul Fitri 1444 H, ratusan warga RT 04 dan RT 05, RW 02, seusai melaksanakan salat Id, Sabtu (22/04/23) pagi, mereka menggelar musyafahah secara unik.

Formasi warga saat bermusyafahah berjejer di kedua tepi jalan membentuk mirip lingkaran.

Baca juga: Pengunjung Goa Sunyaragi Cirebon Diprediksi Meningkat 15 Persen Selama Libur Lebaran

Kemudian Ketua DKM masjid setempat memulai bermusyafahah ke warga di samping kanannya dan diikuti warga di samping kiri.

Formasi bermusyafahah ini terus berjalan dan akhirnya selesai, di mana antar setiap warga sudah saling bersalaman tanpa ada yang terlewat.

"Sudah beberapa tahun kami menggelar musyafahah seperti ini. Sangat efektif dan dipastikan antar setiap warga saling bersalaman," kata Ketua RT 05, Asep.

Sebelum menggelar musyafahah, warga melaksanakan salat Id di tempat terbuka yakni di Jalan Argasari.

Baca juga: Ucapan Selamat Idulfitri dari Gelandang Persib Bandung Marc Klok, Disambut Hangat Penggemarnya

Seusai salat Id barulah musyafahah digelar.

"Warga tak menyia-nyiakan musyafahah seperti ini karena bisa langsung bermaaf-maafan di satu tempat tanpa harus bersilaturahmi antar rumah," ujar Asep.

Selain itu, kedekatan dan kebersamaan antar tetangga pun terbangun. Bisa saling berkomunikasi bersenda gurau dengan banyak tetangga sekaligus.

Seperti yang dilontarkan Dedi (50).

"Musyafahah seperti ini banyak sisi positifnya. Di satu lokasi bisa langsung saling memaafkan sehingga menghemat waktu. Terlebih seusai acara ini saat harus segera silaturahmi ke orang tua di kampung," kata Dedi. (firman suryaman)

Artikel TribunJabar.id lainnya bisa disimak di GoogleNews.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved