Umat Muslim Australia Jadi yang Pertama di Dunia Umumkan 1 Syawal 1444 Hijriah Jatuh Pada Sabtu
Umat muslim di Australia memutuskan Idulfitri jatuh pada Sabtu (22/4/2023). Pengumuman ini merupakan yang pertama di dunia sebelum negara lain.
TRIBUNJABAR.ID – Umat muslim di Australia memutuskan Idulfitri jatuh pada Sabtu (22/4/2023).
Hal ini diungkapkan oleh Dewan Fatwa Australia
Pengumuman tersebut dirilis Dewan Fatwa berdasarkan perhitungan astronomi, setelah sejumlah ahli memprediksi bawah hilal kemungkinan tidak akan tampak pada Kamis (20/4/2023) malam, sebagaimana dilansir dari Morocco World News
“Dewan Fatwa Australia dengan senang hati mengumumkan kepada komunitas Muslim Australia sebagai berikut: Jumat, 21 April 2023, akan menjadi hari terakhir Bulan Ramadhan 1444 H,” ujar Dewan Fatwa Australia.
Pengumuman yang dirilis Dewan Fatwa Australia ini menjadikan Australia sebagai negara pertama di dunia yang menetapkan jatuhnya Hari Raya Idulfitri 1 Syawal 1444 H.
Karena hal ini dilakukan sebelum negara lain termasuk Arab Saudi dan Indonesia menggelar sidang isbat.
Meski begitu Dewan Fatwa menegaskan bahwa penetapan ini telah sesuai dengan metode dewan ulama global terkemuka.
Terlebih secara kalender bulan lunar umat muslim di Australia telah genap melaksanakan ibadah puasa selama 30 hari. Dihitung dari awal bulan Ramadan yang jatuh pada tanggal 24 Maret 2023.
Dewan Fatwa Australia meminta agar semua umat muslim menghormati perbedaan pendapat mengenai penentuan Lebaran 2023 atau 1 Syawal 1444 H.
Hal tersebut perlu dilakukan untuk menjaga persatuan dan kerukunan umat muslim dari seluruh penjuru dunia.
"Dewan Imam Nasional Australia dan Dewan Fatwa Australia mengakui, memahami dan menghormati para imam dan ulama yang mungkin memiliki pendapat yang berbeda," kata Dewan Fatwa Australia. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
umat muslim Australia
umat Muslim
Australia
1 Syawal 1444 hijriah
perhitungan astronomi
Dewan Fatwa Australia
| Syarat dan Cara Daftar WHV Australia 2025, Pendaftaran Dibuka Hari Ini, Cek Juga Kuotanya |
|
|---|
| Kisah Kembar Devi-Desi Anak Buruh Tani Lolos Beasiswa S2 ke Australia, Pernah Jadi SPG Demi Kuliah |
|
|---|
| Curhat WNI Hampir Didenda Rp 55 Juta karena Bawa Kecap ke Australia, Panik Ditanya-tanya di Bandara |
|
|---|
| Inggris, Kanada, Australia, Portugal Sepakat Akui Negara Palestina di Tengah Konflik Gaza |
|
|---|
| Kisah Mantan Pegawai Bank Pilih Resign, Pindah ke Australia Banting Setir Kerja Jadi Tukang Sampah |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/Sydney-House.jpg)