Warga Sukabumi Jadi Korban Dukun

Update Kasus Mbah Slamet Dukun Pengganda Uang, Ada 28 Laporan Orang Hilang ke Posko Ante Mortem

Berdasar catatan petugas, sebanyak 22 orang telah melaporkan kehilangan kerabat atau anggota keluarganya ke posko tersebut.

Editor: Ravianto
TRIBUNJATENG/Permata Putra Sejati
Konferensi pers kasus pembunuhan yang dilakukan oleh dukun pengganda uang, Tohari alias Mbah Slamet di lokasi kejadian bersama Kapolres Banjarnegara, Kapolres Banjarnegara, AKBP Hendri Yulianto, di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Selasa (4/4/2023). 

TRIBUNJABAR.ID, BANJARNEGARA - Posko DVI kasus pembunuhan berantai Tohari alias Mbah Slamet di Banjarnegara terus mendapatkan laporan orang hilang.

Sampai dengan saat ini Posko DVI terima 28 laporan orang hilang.

Sementara terkait update aktivitas posko antemortem atau posko DVI di Polres Banjarnegara, Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol M Iqbal Alqudusy mengungkapkan jumlah pelapor orang hilang terus berdatangan.

Berdasar catatan petugas, sebanyak 22 orang telah melaporkan kehilangan kerabat atau anggota keluarganya ke posko tersebut.

"Terdapat 22 pelapor. Di antaranya pelapor yang melaporkan 2 orang hilang sebanyak 6 pelapor.

Jadi total orang yang dilaporkan hilang ke posko ante mortem ada 28 orang," imbuhnya.

Baca juga: Korban Selamat Sebut Sosok Utama yang Bikin Mbah Slamet Sukses Gaet Klien Penggandaan Uang

Ada Fakta Baru

Sementara terkait kasus dukun pengganda uang Mbah Slamet, polisi mengklaim menemukan fakta baru.

Polisi sampai saat ini memang masih berupaya mencari korban-korban pembunuhan Mbah Slamet yang lain.

Bahkan Polres Banjarnegara dibantu relawan menggali menggunakan alat berat untuk mencari korban dukun pengganda uang tersebut.

mbah dukun alat berat
Polres Banjarnegara dibantu relawan saat melakukan penggalian mencari korban dukun pengganda Tohari menggunakan alat berat, Jumat (14/4/2023).

Alat berat didatangkan di areal Kebun Desa Balun Kecamatan Wanayasa Kabupaten Banjarnegara, tak jauh dari TKP sebelumnya, Jumat (14/4/2023) lalu

Pencarian melibatkan anggota dan relawan, dengan satu unit alat berat milik BPBD.

Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol M Iqbal Alqudusy menerangkan pencarian tersebut dilakukan berdasarkan keterangan dari tersangka.

"Terdapat keterangan-keterangan baru dari tersangka."

"Tapi benar tidaknya harus dibuktikan, maka dari itu Polres Banjarnegara melakukan pencarian di lapangan," katanya. 

Menurut Kabid Humas, alat berat yang digunakan untuk mencari korban diharapkan proses pencarian dan penggalian akan semakin cepat.

Mengingat ketika dilakukan secara manual, pencarian korban cukup menguras energi dan tenaga.

"Petugas memaksimalkan alat-alat yang ada."

"Mengingat akses masuk ke lokasi dari jalan raya cukup sempit maka alat berat yang digunakan berukuran kecil," katanya.

Pencarian dimulai siang hari sampai pukul 17.00 WIB belum ditemukan korban baru. 

Sehingga jumlah masih 12 orang.

Diungkapkannya, pada Kamis (13/4/2023) petugas juga melakukan pencarian, namun dilakukan secara manual. 

"Pencarian dihentikan pada pukul 17.00 WIB juga belum ditemukan korban baru," tuturnya

(Permata Putra Sejati /TribunJateng.com) 

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved