Persib Bandung

Pengamat Sepak Bola dan Mantan Pemain Persib Bandung, Yudi Guntara: Luis Milla Harus Dapat Kepastian

Pengamat sepak bola yang juga mantan pemain Persib, Yudi Guntara menilai, pelatih Luis Milla mampu menjaga harapan manajemen dan bobotoh.

Penulis: Cipta Permana | Editor: Januar Pribadi Hamel
TRIBUNJABAR.CO.ID
Pengamat sepak bola yang juga mantan pemain Persib, Yudi Guntara menilai, pelatih Luis Milla mampu menjaga harapan manajemen dan bobotoh, meski kenyataannya harus gagal menjadi juara di musim ini. 

TRIBUNJABAR.ID - Pengamat sepak bola yang juga mantan pemain Persib, Yudi Guntara menilai, pelatih Luis Milla mampu menjaga harapan manajemen dan bobotoh, meski kenyataannya harus gagal menjadi juara di musim ini.

Menururt Yudi, sebelum Persib Bandung melangkah jauh yang perlu lebih dulu dipastikan adalah nasib Luis Milla.

Meskipun secara kontrak kerjavsama yang diikat manajemen Persib Bandung, sang mantan pelatih Timnas Indonesia itu memiliki durasi dua tahun dengan opsi perpanjangan.

Namun kepastian tersebut harus kembali dilakukan guna memberikan keleluasaan baginya membangun kerangka tim yang lebih optimal di masa depan.

Baca juga: Menghitung Peluang Persib Bandung Berlaga di Piala AFC 2023, Apakah Cukup di Posisi Tiga?

"Pertanyaan paling besarnya adalah, apakah coach Luis Milla tetap dipertahankan di musim depan untuk tetap menukangi Persib."

"Harapan saya, kalau memang Persib serius untuk menargetkan juara di tahun depan, baiknya Luis Milla tetap harus dipertahankan," katanya.

Yudi Guntara pun menyoroti kondisi tim Maung Bandung saat ini.

Yudi Guntara melihat salah satu yang menjadi perhatiannya adalah belum adanya chemistry antarpemain Persib Bandung.

Persib pun dijadwalkan akan menghadapi ujian terakhirnya dengan menjamu Persikabo 1973 di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, Sabtu (15/4).

"Berdasarkan catatan pengamatan saya, belum adanya komunikasi atau chemistry atau kekompakan tim, terutama di lini depan, lebih spesifik antara Ciro Alves dan David da Silva."

Baca juga: Andritany Ardhiyasa Yakin Persija Jakarta Finis di Posisis Ke-2, Persib Bandung Siap-siap Gigit Jari

"Kedua pemain ini, lebih dominan bermain individu atau masing-masing bahkan hal itu terlihat jelas sejak awal dimulainya kompetisi," ujarnya saat dihubungi melalui telepon, Rabu (12/4).

Bahkan, kekalahan Persib dengan skor telak 0-4 dari Pendekar Cisadane atau Persita Tangerang beberapa waktu lalu, diakibatkan selain tidak adanya chemistry yang menyebabkan tidak adanya sikap saling percaya antarpemain, tetapi juga para pemain cenderung bermain lebih emosional.

"Dalam laga menghadapi Persita, kita benar-benar melihat bagaimana para pemain terpancing emosi oleh permainan lawan. Masalah berikutnya, yaitu tidak adanya komunikasi, koordinasi dan kekompakan tim per lini," ucapnya.

"Dan yang persoalan yang ketiga adalah karena adanya pemain yang emosi, maka pemain lain pun, seperti Nick Kuipers dan Daisuke Sato yang tidak terbiasa bermain emosional, akhirnya terbawa arus, dan merusak sistem permainan tim sendiri," lanjutnya.

Dengan berkaca dari situasi tim jelang berakhirnya kompetisi, maka pembenahan dan persiapan kerangka tim musim depan, harus sudah mulai dipersiapkan sejak dini.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved