Komentar Bupati Karna Sobahi Soal Bencana Pergerakan Tanah di Cisalak Majalengka, Bakal Merelokasi?

Menurut Bupati Majalengka Karna Sobahi, pihaknya telah berkoordinasi dengan lembaga terkait, dalam hal ini BPBD, untuk mengambil langkah-langkah.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Hermawan Aksan
Tribun Jabar
Bupati Majalengka Karna Sobahi menanggapi adanya bencana alam pergerakan tanah yang menimpa Desa Cisalak, Kecamatan Lemahsugih, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto

TRIBUNJABAR.ID, MAJALENGKA - Bupati Majalengka Karna Sobahi menanggapi adanya bencana alam pergerakan tanah yang menimpa Desa Cisalak, Kecamatan Lemahsugih, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.

Bencana itu sedikitnya berdampak pada 50 rumah yang mengalami kerusakan, baik skala sedang maupun tinggi.

Menurut orang nomor satu di Majalengka itu, pihaknya telah berkoordinasi dengan lembaga terkait, dalam hal ini BPBD, untuk mengambil langkah-langkah.

Langkah itu antara lain membuat usulan meminta bantuan kepada pemerintah pusat.

Baca juga: Puluhan Rumah di Majalengka Rusak Akibat Pergerakan Tanah Gara-gara Hujan Deras

"Langkah-langkah kita ya dengan kelembagaan yang ada BPBD selalu bersiaga dan mengambil langkah."

"Kami juga sudah membuat usulan-usulan untuk segera meminta bantuan kepada pemerintah pusat," ujar Karna, Jumat (7/4/2023).

Sembari mengupayakan hal itu, Karna bersyukur peristiwa di wilayah selatan tersebut tak berdampak terhadap korban jiwa.

"Tapi kan (alhamdulillah) pada intinya bagaimana tidak sampai terjadi korban jiwa, kalau korban material itu biasa, kita arahkan ke arah sana (jangan sampai terjadi korban jiwa)."

"Ya, kan, sebagaimana kita pahami, Majalengka ini termasuk kepada kabupaten rawan bencana," ucapnya.

Jauh sebelum itu, pemerintah daerah sejatinya sudah melakukan langkah antisipasi menjelang musim hujan kemarin.

Namun kelemahannya terletak bagaimana titik lokasi bencana tidak bisa diprediksi secara pasti.

"Kita sudah mengantisipasi menjelang musim hujan (kemarin), hujan kan jelas penyakitnya itu longsor, banjir gitu kan. Sementara kalau musim kemarau kebakaran, itu sudah dipetakan dari awal juga."

"Hanya mungkin kita belum tahu, lokasi mana yang akan 'diserang' oleh bencana seperti longsor."

"Kemarin, Puskesmas Bantarujeg kan, nah itu skala besar juga karena menyangkut dengan bangunan, tidak hanya tanahnya, kemudian Lemahsugih (pergerakan tanah)," jelas dia.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved