Cerita Mamat, Pengusaha Kerupuk Kulit di Tasik, Awal Cuma Iseng, Kini Produksinya 5 Kuintal Sehari

Tak seperti para perajin lainnya yang memang sejak awal menekuni usaha pembuatan kerupuk kulit, Mamat menekuninya tanpa sengaja.

Tribun Priangan/ Aldi M Perdana
KERUPUK KULIT - Proses pembuatan kerupuk kulit di kediaman Mamat Ruhimat di Kampung Ambarayah, Desa Sukadana, Kecamatan Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya, Rabu (29/3) 

“Dalam satu hari, kemungkinan kami memproduksi kerupuk kulit itu sekitar 1,5 kuintal. Tapi, di bulan puasa seperti ini, bisa produksi sampai lima kuintal per hari,” ungkap Mamat.

Baca juga: Ini Pekerjaan Terduga Teroris yang Ditangkap Densus 88 di Desa Kubang Cirebon, Biasa Jual Kerupuk

Aang Kusniadi, Kepala Desa (Kades) Sukadana, mengatakan sudah 30 tahunan Desa Sukadana dikenal sebagai sentra kerupuk kulit.

Tak hanya renyah dan gurih, kerupuk kulit Sukadana juga memiliki aroma khas yang segar.

“Meskipun di Jakarta, di mana-mana di Jawa itu, kerupuk kulit khasnya dari (Desa) Sukadana, yaitu Kampung Ambarayah. Makanya nanti, kami berencana akan membuat pusat oleh-oleh Desa Sukadana di sini," ujar Aang.

Ia berharap sentra kerupuk kulit ini bisa terus bertahan dan semakin maju.

"Semoga para pengusaha kerupuk kulit di desa kami ikut dapat mendorong perekonomian masyarakat,” ujarnya

(TRIBUN PRIANGAN/ Aldi M Perdana)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved