Lokasi Perburuan Takjil di Jatinangor Sumedang, Ada Jelly Sedot Hingga Sate Buah Berlumur Cokelat

Di Kecamatan Jatinangor, jalanan Kompleks Perumahan Ikopin di Desa Sayang, menjadi tempat perburuan kudapan takjil.

Penulis: Kiki Andriana | Editor: Darajat Arianto
TRIBUNJABAR.ID/KIKI ANDRIANA
Ikmal (26) penjual jedot atau jelly sedot untuk takjil saat ditemui TribunJabar.id, di kawasan perumahan Ikopin, Desa Sayang, Jatinangor, Sumedang, Jumat (24/3/2023) sore. 

Laporan Kontributor TribunJabar.id Kiki Andriana dari Sumedang

TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Hari kedua bulan puasa, cuaca di Sumedang selalu teduh. Bahkan hari ini, Jumat (24/3/2023) gerimis.

Meski gerimis, kudapan segar bahkan dingin menjadi buruan para pencari takjil.

Di Kecamatan Jatinangor, jalanan Kompleks Perumahan Ikopin di Desa Sayang, menjadi tempat perburuan kudapan takjil.

Di tempat ini, banyak pedagang menjajakan kudapan yang beragam.

Ada batagor, gorengan, jelly sedot (jedot), hingga sate buah-buahan yang berlumur cokelat.

Ekngkus (42) warga Kecamatan Tanjungsari berdagang sate buah di tempat itu.

Dia mengatakan di hari kedua ini, pembeli sudah lumayan banyak.

"Pada hari pertama, habis 150 tusuk," kata Engkus.

Baca juga: Masjid Islamic Center Indramayu Gelar Agenda Ramadan, Dari Takjil Gratis Hingga One Day One Juz

Penyajian sate itu menarik perhatian.

Buah-buahan seperti strawberi dan nanas yang telah ditusuk dilumuri cokelat pada tempat di mana cokelat keluar dari dua undakan, seperti keluarnya air pada hiasan di kolam ikan.

"Satu tusuknya Rp 2 ribu," kata Engkus.

Engkus biasanya mangkal di sekolah-sekolah pada selain bulan Ramadhan.

Kini, dia berpindah ke pasar sore tempat orang berburu takjil.

Ikmal (26) penjual jedot atau jelly sedot sedang melayani pembeli seorang anak.

Menurutnya, pembeli jelly sedot memang umumnya anak-anak.

Baca juga: Masjid Pusdai Jabar Kembali Siapkan Seribu Takjil Setiap Hari Sepanjang Ramadan 1444 H

Jelly sedot merupakan campuran agar-agar, boba, dan air gula.

"Kalau orang dewasa mah jarang. Kecuali untuk membelikan anak-anak mereka," kata Ikmal.

Satu porsi jedot Rp3.000 dan di hari pertama puasa kemarin, Ikmal mengaku telah dapat keuntungan Rp 200.000 sekali mangkal itu.

"Kalau hari-hari biasa saya distribusi es ke warung-warung. Sekarang warungnya juga pada tutup, maka saya jualan ini," katanya.

Selain penuh dengan penjual kudapan dan masyarakat yang sengaja ngabuburit.

Di tempat itu ada pula wahana menjaring ikan. Yakni, berupa kolam ikan dari terpal.

Anak-anak diberikan jaring untuk menangkan ikan-ikan itu tanpa masuk ke area kolam. (*)

Baca juga: 5 Menu Takjil Kekinian yang Enak dan Unik hingga Bisa Dijadikan Ide Jualan saat Ramadhan 2023

Silakan baca berita Tribunjabar.id lainnya di GoogleNews

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved