Cerita Pedagang Takjil di Cirebon, Sebulan Bisa Raup Rp 5 Juta dari Berjualan Kolak Dua Jam Sehari

Suasana Jalan Fatahillah, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon, tampak ramai dipenuhi warga yang ngabuburit dan para penjual takjil, Jumat (24/3/2023).

Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Darajat Arianto
TRIBUNCIREBON.COM/AHMAD IMAM BAEHAQI
Abdul Ghofar, penjual takjil di Jalan Fatahillah, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon, Jumat (24/3/2023) sore. 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi

TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Suasana Jalan Fatahillah, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon, tampak ramai dipenuhi warga yang ngabuburit, Jumat (24/3/2023) sore.

Ruas jalan tersebut juga dipenuhi hilir mudik kendaraan yang didominasi sepeda motor, namun beberapa pengendara tampak berhenti di sisi jalan.

Rupanya, mereka berhenti tepat di lapak para pedagang takjil yang berjejer hampir di sepanjang jalan dan membeli aneka makanan untuk berbuka puasa.

Dari deretan penjual takjil tersebut, salah satunya pasangan suami istri, Abdul Ghofar (35) dan Rini (34), yang menjajakan aneka bubur hingga botok.

Pasutri asal Desa Lurah, Kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon, itu, berjualan takjil di titik yang sama setiap Ramadan kira-kira sejak 2012.

Baca juga: Lokasi Perburuan Takjil di Jatinangor Sumedang, Ada Jelly Sedot Hingga Sate Buah Berlumur Cokelat

Selama Ramadan, Ghofar yang berprofesi sebagai karyawan swasta tersebut terbiasa membantu istrinya berjualan takjil dari selepas Asar hingga menjelang Magrib.

"Pulang dari kantor langsung bantu istri di sini, karena jam kerja juga, kan, dikurangi saat Ramadan, lumayan buat tambahan untuk kebutuhan rumah tangga," kata Abdul Ghofar saat ditemui di lapak dagangannya, Jumat (24/3/2023) sore.

Ia mengatakan, dalam sebulan bisa mendapatkan omzet cukup menjanjikan, yakni berkisar antara Rp 4 juta hingga Rp 5 juta dari hasil berjualan takjil.

Padahal, rata-rata setiap harinya ia hanya berjualan takjil di Jalan Fatahillah selama kurang dari tiga jam, yaitu dari pukul 15.00 WIB hingga pukul 17.30 WIB.

Saat itu, sesekali Ghofar juga tampak sibuk melayani para pembeli, karena istrinya berada di rumah, sehingga tidak mendampinginya.

"Hari ini, istri di rumah, tadi hanya membuka dagangan kemudian pulang, karena anak kedua kami kebetulan enggak bisa ditinggal," ujar Abdul Ghofar.

Baca juga: Tiga Ide Jualan di Bulan Ramadhan Sebagai Takjil Buka Puasa, Omzet Pedagang Bakal Meningkat

Ia menyampaikan, dalam sehari rata-rata mampu menjual takjil hingga 150 cup aneka bubur dan 100 botok yang dijual serba Rp 3.500 tersebut.

Adapun pilihan takjil yang tersedia dari mulai bubur sumsum, bubur candil, kolang-kaling, kolak pisang, kolak ubi, botok roti, botok kacang, dan lainnya.

Seperti halnya di hari kedua Ramadan ini, seluruh takjil yang dijual Ghofar ludes diserbu pembeli kira-kira pukul 17.00 WIB meskir baru membuka lapak pukul 15.30 WIB.

Halaman
12
Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved