Cara Memilih Ubi dan Menjaga Kualitas Rasa Kolak Tetap Enak Untuk Berbuka Puasa, Jangan Dipanaskan

Jika biji salak tidak sesuai takaran, biji salak tersebut justru keras dan kurang nikmat ketika dikunyah.

Penulis: Putri Puspita Nilawati | Editor: Ravianto
putri puspita/tribunjabar
sajian biji salak di The Restaurant 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Biji salak merupakan menu favorit ketika berbuka puasa.

Rasanya yang manis dan lembut ketika disantap menjadi kudapan pas sebelum menyantap nasi.

Jika biji salak tidak sesuai takaran, biji salak tersebut justru keras dan kurang nikmat ketika dikunyah.

Chef de Cuisine The Restaurant, I Dewa Made Agus Rihatna mengatakan ketika membuat biji salak hal yang harus diperhatikan adalah takaran antara terigu dan ubinya.

"Ubi itu memiliki kandungan air yang cukup banyak, sehingga takaran  gram terigunya harus benar, yaitu 2:1. Jadi jumlah ubinya harus lebih sedikit daripada terigu," ujar Chef Dewa saat ditemui di The Restaurant, Jalan Gatot Subroto No  289, Senin (24/3/2023).

Hal lain yang harus diperhatikan kata Chef Dewa adalah teknik memilih ubi.

Ia mengatakan  jika kualitas ubi di Jawa Barat lebih bagus dibandingkan di daerah lain, sehingga jangan khawatir mendapatkan ubi yang bau.

Ubi yang cocok dijadikan biji salak adalah ubi kuning, dan ubi cilembu yang warnanya lebih terang.

"Teknik memilih ubi adalah jangan pilih ubi yang ada totol-totol hitamnya, jika ubi sudah layu juga kualitasnya tidak bagus. Pilih ubi yang masih keras ketika diketuk ada suaranya," ujarnya.

Ketika membuat kolak dan biji salak, biasanya cukup banyak yang memilih untuk memanaskan santapannya ketika sudah dingin.

Hal ini dikatakan Chef Dewa justru akan merusak rasa dari kolak tersebut.

Selain jadi mudah asam, ia juga mengatakan kualitas rasa akan berkurang.

"Kolak sebaiknya hanya dipanaskan dua kali saja, jangan lebih. Kalau dingin juga rasanya tetap enak, jadi segar," tuturnya.

Jika tidak  ingin terbuang, ia pun menyarankan untuk tidak membuat terlalu banyak sehingga rasa yang didapatkan tetap terjaga ketika disantap.(Laporan Wartawan Tribun Jabar, Putri Puspita)

 

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved