Resmikan House Warming BPJS Ketenagakerjaan, Wagub Berharap Tumbuhnya Kesadaran untuk Proteksi Diri

Wajah baru dari layanan BPJS Ketenagakerjaan ini diresmikan oleh Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum di Jalan PHH Mustofa No 39, Kota Bandung

Penulis: Nappisah | Editor: Darajat Arianto
TRIBUNJABAR.ID/NAPPISAH
Wajah baru dari layanan BPJS Ketenagakerjaan ini diresmikan oleh Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum di Jalan PHH Mustofa No 39, Kota Bandung, Selasa (21/3/2023). 

Laporan Wartawan TribunJabar, Nappisah

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Wajah baru dari layanan BPJS Ketenagakerjaan ini diresmikan oleh Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum.

House Warming kali ini bertajuk "Satukan Semangat Sejahterakan Pekerja" di Jalan PHH Mustofa No 39, Neglasari, Kecamatan Cibeunying Kaler, Kota Bandung, Selasa (21/3/2023).

Uu menuturkan inovasi baru dari BPJS Ketenagakerjaan mempermudah masyarakat untuk mengklaim serta mendapatkan informasi mengenai asuransi.

"Saya mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi hal tersebut, sebab baru 5,5 juta orang dari jumlah 16 juta pekerja yang terdaftar BPJS," ujarnya, dalam acara House Warming BPJS Ketenagakerjaan, Selasa (21/3/2023).

Hanya 31 persen masyarakat di Jawa Barat yang terlindungi BPJS.

Uu berharap, masyarakat tumbuh kesadaran bersama untuk memproteksi dirinya melalui BPJS.

Uu menuturkan, para tenaga kerja dan perusahaan dapat mendorong para karyawannya untuk segera terdaftar dalam BPJS Ketenagakerjaan.

Baca juga: Penandatanganan Nota Kesepahaman BPJS Ketenagakerjaan Dengan PT SRC

"Berikan pemahaman, bila perlu diwajibkan seluruh pekerja harus masuk BPJS. Hal tersebut akan jauh lebih bagus. Sebab, menjadi salah satu solusi dalam masalah sosial masyarakat mengenai tenaga kerja,"

Disaat ada masalah, kata ia, seperti kecelakaan, tenaga kerja, PHK, hari tua bahkan kematian dan lain sebagainya. Maka BPJS memberikan solusinya.

"Kita harus ikhtiar menghindari hal-hal yang menimpa kepada kita, seperti bencana dan lain sebagainya," imbuhnya.

Secara agama, kata ia, bukan seorang yang sabar, bila mendapat bencana hanya berdiam diri.

"Seseorang yang bersabar, akan melakukan ikhtiar. Salah satunya dalam bentuk BPJS," katanya.

Melalui house warming ini, kata dia, dapat bermanfaat dan tenaga kerja di Jawa Barat terjamin melalui BPJS.

"Hal tersebut menjadi tanggung jawab semua, baik pemerintah dan masyarakat," ucapnya.

Ditemui di acara serupa, Kepala Kantor Wilayah BPJS Ketenagakerjaan Jawa Barat, Romie Erfianto mengatakan, house warming dengan konsep konsentrik sesuai dengan kebutuhan dan keinginan peserta yang selama ini tertunda pelayanannya karena Covid-19.

Sehingga jauh lebih dekat dan bersahabat, BPJS Ketenagakerjaan diusung juga sistem digitalisasi.

BPJS Ketenagakerjaan menyediakan program layanan informasi selama 24/7, sehingga para peserta bisa melakukan akses cek saldo, mengajukan klaim secara online maupun offline.

"Lebih customer centric ya, jadi bukan lagi produk centric untuk bekerja tapi mendekatkan sesuai dengan keinginan peserta sehingga layanan bisa cepat, mudah dan informatif," tuturnya.

Baca juga: Peserta BPJS Ketenagakerjaan Bandung Lodaya Menerima Bantuan Tangan Palsu

Ia menegaskan, terdapat sekitar 12,18 juta pekerja di Jawa Barat dan masih ada 12,6 juta pekerja yang belum tercover BPJS Ketenagakerjaan.

"Jadi gapnya masih sangat jauh. Maka kita berkolaborasi, tentu saja tidak bisa sendiri karena harus didorong dari peserta pekerja, maupun juga pemerintah dalam hal ini pemerintah daerah," jelasnya.

Sehingga gap universalnya, kata ia, semakin lama semakin baik.

"Tahun ini target kita bisa naik 10 persen jadi 41 persen atau 46 persen. Harus bersama- sama pemerintah daerah mendorong serta mengimbau kepada seluruh peserta untuk mengikut sertakan BPJS," paparnya.

Romie menuturkan, kendala paling krusial yakni dari segi literasi tentang manfaat program dari BPJS Ketenagakerjaan.

"Mungkin masyarakat menggapa ini hanya program orang kantoran, padahal sebenarnya program ini untuk seluruh masyarakat pekerja baik di sektor formal maupun sektor informal," tuturnya.

Ia menambahkan, tidak hanya pemberi kerja, pekerja mandiri, tukang ojeg, pedagang kaki lima bahkan UMKM dapat mendaftarkan diri BPJS Ketenagakerjaan.

"Iurannya sangat terjangkau dari mulai Rp 16.800 setiap peserta memperoleh proteksi ketenagakerjaan dari kecelakaan dan kematian, bahkan beasiswa," ujarnya.

Baca juga: Wujudkan Rumah untuk Pekerja, BPJS Ketenagakerjaan Sosialisasikan Program MLT

Tak hanya itu, BPJS turut menghadirkan program kepemilikan rumah, Jaminan Kehilangan pekerjaan (JKP).

Hadirnya wajah baru BPJS Ketenagakerjaan sebagai upaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. (*)

Silakan baca berita Tribunjabar.id lainnya di GoogleNews

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved