Soal SMAN 8 Garut yang Bakal Tergusur Proyek Tol Getaci, Wagub Jabar Sebut Pasti Ada Jalan

Wagub Jabar memastikan pemerintah tidak akan lepas tangan untuk menjamin keberlangsungan kegiatan pendidikan di sekolah tersebut.

Editor: Hermawan Aksan
Tribun Jabar/ Sidqi Al Ghifari
Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 8 Garut yang beralamat di Jalan Garut-Tasik via Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut, Jawa Barat, masuk dalam rencana pembebasan dalam pembangunan Jalan Tol Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (Getaci). 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum mengatakan segera mendalami laporan mengenai SMAN 8 Garut di Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut, yang terdampak pembangunan Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (Getaci).

Ia pun memastikan pemerintah tidak akan lepas tangan untuk menjamin keberlangsungan kegiatan pendidikan di sekolah tersebut.

Ia mengatakan program pembangunan jalan tol ini adalah program pemerintah pusat.

Namun, operasional SMA, SMK, dan SLB menjadi kewenangan Pemprov Jabar.

Baca juga: SMAN 8 Garut Bakal Kena Tol Getaci, Bupati Rudy Minta Jika Direlokasi Tetap Dekat dengan Jalan Raya

Ia memastikan dua kepentingan ini tidak bisa bertabrakan.

"Kita tidak bisa bertabrakan karena sama-sama pemerintah yang akan memberikan pelayanan prima kepada masyarakat," kata Uu di Bandung, Kamis (16/3/2023).

"Artinya, masalah jalan tol yang akan memanfaatkan lahan SMA, itu pasti ada solusi, pasti ada jalan. SMA tetap ada, jalan tol tetap ada."

Ia mengatakan pembangunan Jalan Tol Getaci ini sudah menjadi program nasional.

Ia meminta pihak sekolah untuk bersabar dulu sampai menemukan lahan relokasi yang jelas.

"Tunggu dulu saja, sabar dulu saja. Siapa tahu jalan tol ini akan segera dibangun."

"Memang akhir ini belum ada kepastian kapan akan dibangun, tapi ini sudah menjadi program nasional. Jadi bukan tidak akan dibangun, tapi cuma waktu aja," katanya.

Sebelumnya diberitakan, ratusan siswa SMA Negeri 8 Cilawu terpaksa belajar dalam suasana yang penuh kekhawatiran.

Bangunan sekolah tempat selama ini mereka belajar harus dibongkar.

Bangunan seluas 7.400 meter persegi itu harus diratakan dengan tanah karena terdampak pembangunan Jalan Tol Getaci.

Jujun, Kepala SMAN 8 Garut, mengatakan hampir seluruh bangunan sekolah masuk dalam rencana pembebasan lahan tol ini.

Hal itu, ujarnya, ia ketahui setelah menghadiri sosialisasi pembebasan lahan untuk Tol Getaci yang digelar Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), beberapa waktu lalu.

Saat itu, ungkap Jujun, Kementerian PUPR juga menjanjikan akan melakukan penggantian lahan yang sama luasnya.

Namun, kapan waktunya, tidak mereka katakan.

Tak jelasnya kapan pembebasan lahan dilakukan dan ke mana sekolah mereka akan dipindahkan, ujar Jujun, membuat mereka resah.

Ini juga menghambat kegiatan pengembangan infrastruktur sekolah. 

Selain berdampak pada pengembangan infrastruktur sekolah, rencana pembebasan lahan tersebut juga berdampak pada psikologis para siswa dan para orang tua siswa yang hendak menyekolahkan anaknya ke SMAN 8 Garut.

Ia khawatir para orang tua siswa  tidak mau menyekolahkan anaknya ke ke SMAN 8 karena takut sekolah tersebut akan dipindah ke lokasi yang jauh.

Padahal, sesuai sistem zonasi pada masa penerimaan peserta didik baru, mereka yang tinggal paling dekat dengan sekolah adalah mereka yang mendapat prioritas untuk masuk ke sekolah tersebut.

Jika sekolahnya tiba-tiba dipindah ke tempat yang jauh, maka jelas sistem zonasi tersebut menjadi sia-sia.

Jujun mengatakan, saat ini terdapat 860 siswa yang sedang mengenyam pendidikan di SMAN 8.

Jika boleh memilih, kata Jujun, mereka tentu jauh lebih menginginkan SMAN 8 Cilawu ini batal masuk dalam rencana pembebasan lahan Tol Getaci.

Namun, jika tetap masuk dalam rencana pembangunan, ia menginginkan lokasi yang baru nanti tetap berada di kawasan strategis, tidak terlalu jauh dari lokasi semula, dan memiliki lahan yang luas.

Harapan agar lokasi sekolah yang baru nanti tetap berada dekat dengan lokasi yang lama juga disampaikan Bupati Garut Rudy Gunawan.

Ia mengatakan kawasan yang tepat untuk menjadi tempat relokasi tersebut harus tetap berada di kawasan Jalan Raya Garut-Tasik via Cilawu.

"Saya setuju dengan keinginan para orang tua siswa dan guru, relokasinya tidak jauh," ujarnya saat dihubungi melalui telepon, Kamis (16/3/2023).

Hal itu untuk memudahkan  para siswa dan guru mengakses sekolah.

"Idealnya harus tetap di jalan raya, mudah diakses," ujarnya.

Anggota Komisi V DPRD Jawa Barat, Enjang Tedi, mengatakan telah berkomunikasi dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil tentang hal ini.

"Tadi siang selesai rapat, saya bertemu Pak Gubernur Ridwan Kamil. Beliau mengatakan akan mencari solusi terbaik untuk SMAN 8 Garut," ungkapnya.

Ia mengatakan, pihak sekolah sudah memiliki lokasi yang yang mereka harapkan jika sekolah jadi dipindah.

"Lokasinya strategis. Mohon doanya semoga lancar. Kami akan dorong terus untuk kebaikan pendidikan di Garut," ujarnya.

Harapan senada diungkapkan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jabar Wilayah XI Kabupaten Garut, Aang Karyana.

Mereka tentu tak ingin menghambat pembangunan, apalagi ini proyek pemerintah.

"Namun tolong itu direlokasi dulu sebelum diratakan. Kami juga ingin relokasi secepatnya," ungkapnya.

Aang mengatakan, SMAN 8 Garut merupakan sekolah yang berstatus Sekolah Penggerak Pertama di Kabupaten Garut yang memiliki banyak keunggulan.

Salah satunya, SMA ini sudah fokus dalam bidang mitigasi bencana alam sejak tahun 2021.

Jika jadi nanti, Tol Getaci akan membentang sepanjang 206,65 kilometer melintasi wilayah Jawa Barat (169,09 kilometer) dan wilayah Jawa Tengah (37,56 kilometer).

Detail rutenya dari Gedebage, Kota Bandung, melalui Kabupaten Bandung, lalu Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis, Kota Banjar, Kabupaten Pangandaran, dan berakhir di Cilacap.

Pembangunan tol Getaci diyakini akan mendongkrak potensi wisata dan ekonomi Jawa Barat, terutama bagian selatan.

(muhamad syarif abdussalam/sidqi al ghifari/nazmi abdurahman)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved